Perkenalkan! Lightning Carrier, Doktrin Baru Kapal Induk US Navy

armen
Minggu, 23 Februari 2020 - 11:44
kali dibaca



USS America
Mediaapakabar.com-Jika dihitung total termasuk kapal amfibi, Angkatan Laut Amerika total memiliki 20 kapal induk dalam inventarisnya. Armada ini memungkinkan Pentagon memproyeksikan kekuatan dan terlibat dalam operasi pemboman terhadap hampir semua negara di planet bumi.


Kini, Angkatan Laut Amerika dilaporkan bermain-main dengan doktrin baru untuk meningkatkan kemampuan kapal perangnya.
Komandan Korps Marinir Jenderal David Berger mengatakan Angkatan Laut Amerika kini telah melengkapi kapal serang amfibi generasi berikutnya USS America dengan selusin jet tempur siluman F-35B.
USS America dikerahkan ke Pasifik Timur dengan 13 F-35B pada Oktober 2019.  Berbicara di acara industri pertahanan baru-baru ini di Washington, Berger menggambarkan penyebaran USS America sebagai kelahiran kapal serbu amfibi  paling mematikan dan berkemampuan penerbangan hingga saat ini.
Penyebaran kapal dengan F-35  sebagai contoh konsep kapal induk baru dan hal tersebut akan membuat militer Amerika lebih tidak dapat diprediksi dalam operasi melawan musuh potensial dibandingkan dengan kapal induk tradisional.
“Kamu akan melihat salah satu geladak besar itu suatu kali keluar dengan dua skuadron F-35 dan lain waktu kali penuh dengan [helikopter  ] MV-22 dan [Marine expeditionary unit] lain dengan perbandingan 50-50. Sekarang, itulah cara Anda menjadi tidak terduga. Bagaimana Anda bertahan melawan itu? ” kataBerger.
Secara terbuka berger mengatakan konsep kapal induk baru yang disebut sebagia “lightning carrier concept,” tersebut dibangun untuk menanggapi kekuatan angkatan laut China yang terus berkembang.
Baru-baru ini, Angkatan Laut China melampaui US Navy dalam jumlah total kapal perang, dengan 300 kapal dibandingkan dengan kapal 290 milik Amerika. Kecanggihan kapal-kapal China juga terus berkembang dengan desain kapal canggih, senjata hipersonik, serta pertahanan udara dan laut yang mumpuni.
“China telah pindah ke laut, dan mereka memiliki senjata jarak jauh serta jumlah mereka banyak,” kata Berger.
Untuk mengatasi masalah ini, Berger mendesak Angkatan Laut untuk berkomitmen untuk membangun lebih banyak kapal perang amfibi yang lebih ringan. “Kami membutuhkan  banyak dari mereka, yang tidak kami miliki hari ini,” tegasnya.
Konsep lightning carrier mengusulkan kekuatan angkatan laut yang besar untuk lebih terpecah-pecah, lebih tersebar yang dapat menghantam musuh di berbagai lokasi di tengah meningkatnya kerentanan kelompok serangan kapal induk Amerika dari sistem rudal hipersonik yang semakin canggih.
USS America, kapal pertama di kelasnya, ditugaskan pada akhir 2014, dan dirancang untuk membawa pasukan Marinir untuk operasi serangan amfibi menggunakan helikopter Osprey.
Kapal kedua USS Tripoli, diluncurkan pada 2017, tetapi belum ditugaskan. Kapal kelas Amerika ketiga, USS Bougainville, mulai dibangun pada bulan Maret 2019.
Kapal dengan mesin turbin gas memiliki kecepatan maksimum 20 knot dengan membawa 1.059 perwira dan kru ditambah hampir 1.700 Marinir. Kapal dilengkapi berbagai sistem peperangan elektronik, sensor, serta sistem senjata anti-pesawat untuk perlindungan.(Jejaktapak)
Share:
Komentar

Berita Terkini