Oligospermia, Kondisi Jumlah Sperma Sedikit , Ini Dia Tanda-tandanya

armen
Sabtu, 22 Februari 2020 - 08:44
kali dibaca


Kenali Tanda-Tanda Oligospermia, Kondisi Jumlah Sperma Sedikit
Mediaapakabar.com-Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi kesuburan pria, salah satunya adalah oligospermia atau jumlah sperma yang lebih sedikit dari normal. Karenanya, pria mesti tahu tanda dan gejala dari oligospermia.

Sebelum membahas oligospermia lebih jauh, perlu diketahui bahwa pada dasarnya sperma tak bisa dilihat secara kasatmata, yang tampak adalah air mani yakni media transpor sperma.

Ketika pria ejakulasi, normalnya cairan mani yang keluar adalah sebanyak 2-5 ml. Di dalam cairan ini mengandung jutaan sperma, normalnya sebanyak 15-20 juta/ml.

Pada kondisi oligospermia, jumlah sperma yang ada dalam air mani kurang dari angka tersebut.

Jumlah sperma di bawah normal akan sangat memengaruhi kemungkinan sperma membuahi sel telur wanita, demi tercapainya kehamilan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jumlah sperma pada kasus oligospermia sebagai berikut:

Oligospermia ringan (10-15 juta/ml).
Oligospermia sedang (5-10 juta/ml)
Oligospermia berat (0-5 juta/ml)

Untuk tahu jumlah sperma secara pasti, butuh konsultasi dan pemeriksaan dokter. Namun, ada beberapa tanda yang bisa jadi sinyal bahwa jumlah sperma sedikit.

Belum Juga Dikaruniai Anak
Sudah beberapa tahun menikah tapi belum dikaruniai anak? Ini merupakan sinyal utama bagi pria untuk cek jumlah spermanya.

Terlebih bila setelah dilakukan pemeriksaan kondisi kesuburan istri baik-baik saja, oligospermia menjadi salah satu kondisi yang patut dicurigai.

Disfungsi Seksual
Pada kondisi jumlah sperma sedikit, bisa pula ditemui kesulitan untuk mempertahankan ereksi ataupun penurunan libido. Pria yang mengeluhkan gangguan pada seksualitas juga perlu mencurigai oligospermia.

Nyeri, Bengkak, dan Adanya Benjolan pada Buah Zakar
Adanya nyeri, bengkak, ataupun benjolan pada buah zakar (testis) dapat menunjukan adanya infeksi atau gangguan pada organ reproduksi pria, yang mana merupakan tempat produksi sperma.

Rambut di Tubuh Berkurang
Berkurangnya jumlah rambut pada tubuh pria (misalnya di wajah) dapat dikaitkan dengan gangguan hormonal. Nah, salah satu penyebab dari jumlah sperma yang kurang adalah akibat gangguan hormonal.

Obesitas bisa mengakibatkan turunnya kadar testosteron. Sebaliknya, badan yang terlalu kurus juga bisa mengganggu keseimbangan hormon. Dalam jangka panjang, masalah hormon ini bisa memengaruhi jumlah sperma.


Perubahan Suara
Ada survei yang mengatakan bahwa pria dengan suara yang lebih dalam cenderung berpeluang lebih tinggi mengalami oligospermia.

Sebetulnya suara yang dalam menunjukkan tingkat testosteron yang baik. Namun, suara yang terlalu dalam juga bisa menunjukkan jumlah sperma yang rendah. Meski begitu, jangan langsung menyimpulkan, ya! Konsultasikan dengan dokter.

Sulit Mengembangkan Otot
Oligospermia juga patut dicurigai jika seorang pria kesulitan mengembangkan otot tubuhnya.

Penjelasannya begini, lemak adalah jaringan adiposa. Bila lemak terlalu banyak, maka bisa berubah jadi estrogen. Nah, ketika kadar estrogen meningkat, ada kemungkinan kondisi tersebut memengaruhi jumlah sperma.

Kelelahan Teramat Sangat
Merasa kurang energi atau kelelahan yang dirasakan ekstrem, pria juga perlu mencurigai kadar testosteron yang rendah. Keluhan ini juga bisa menandakan jumlah sperma yang kurang.

Bila mengalami satu atau beberapa tanda di atas, sebaiknya periksakan diri ke dokter. Bisa jadi Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan analisis sperma, untuk melihat jumlah, bentuk, pergerakan, dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah nilai normal untuk hasil analisis sperma:

Volume: 1,5 mL (±= 1,4-1,7)
Konsentrasi sperma: 15 juta spermatozoa/mL (±= 12-16)
Total jumlah sperma: 39 juta spermatozoa per ejakulasi (±= 33-46)
Morfologi: 4% dari bentuk yang normal (±= 3-4)
Viabilitas: 58% hidup (±= 55-63)
Motilitas progresif: 32% (±= 31-34)
Jumlah (progresif + motilitas non progresif): 40% (±= 38-42)

Jumlah sperma di bawah angka normal beragam, meliputi:

Ketidakseimbangan Hormon
Hormon berperan penting dalam pembentukan sperma, sehingga ketidakseimbangan hormon akan memengaruhi jumlahnya.

Ejakulasi Retrograde
Ejakulasi retrograde adalah ejakulasi yang berbalik ke arah kandung kemih. Sehingga, walaupun jumlah sperma normal, hanya saja tidak dikeluarkan saat ejakulasi.

Kebiasaan Merokok dan Konsumsi Alkohol
Merokok dan gemar minum minuman beralkohol berkaitan erat dengan produksi sperma yang kurang baik.

Antibodi terhadap Sperma
Kondisi ini terjadi saat tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang sperma karena dianggap sebagai benda asing.

Infeksi pada Organ Reproduksi
Infeksi pada organ reproduksi pria dapat memengaruhi produksi dan kualitas sperma.

Selain itu, terbentuknya jaringan parut akibat proses infeksi terdahulu pada saluran reproduksi juga diketahui dapat menyumbat sperma yang dihasilkan ketika ejakulasi.

Oligospermia pada pria bukan akhir dari segalanya, kok, karena kondisi ini bisa disembuhkan. Bila penyebab jumlah sperma sedikit diketahui dan diatasi, maka produksi sperma bisa kembali normal. Optimalkan dengan perbaikan pola hidup yang bisa memengaruhi kualitas dan jumlah sperma, terutama jika berencana punya momongan.



Sumber : Klikdokter.com

Share:
Komentar

Berita Terkini