Ngeri! Ingin Menang Perang, Kapal Selam Kelas Ohio US Navy Bawa Nuklir Daya Rendah

armen
Senin, 10 Februari 2020 - 09:14
kali dibaca


USS Tennessee
Mediaapakabar.com-Pentagon mengakui telah menempatkan hulu ledak nuklir daya rendah W76-2 pada rudal balistik Trident yang dibawa kapal selam kelas Ohio.  Menteri Pertahanan Amerika Mark Esper mengatakan langkah ini bertujuan untuk memberikan presiden opsi dalam perencanaan militer.

“Senjata nuklir hasil rendah memberikan opsi kepada presiden. Kami selalu ingin memberikan opsi. Opsi memungkinkan kita untuk mencegah konflik, pada akhirnya kita ingin mencegah konflik. Tetapi jika perlu kami ingin bisa bertarung dan menang, ”kata Esper  saat berbicara bersama Menteri Pertahanan Kolombia Carlos Holmes Trujillo di Washington Jumat 8 Februari 2020.
Akhir bulan lalu, pengawas nuklir Amerika, Federation of American Scientists (FAS) melaporkan bahwa W76-2, hulu ledak nuklir dengan hasil hingga lima kiloton, telah dikerahkan di atas kapal USS Tennessee, yang mulai berpatroli di Atlantik awal tahun ini.  Kapal selam kedua dengan hulu ledak yang sama kemungkinan berpatroli di Pasifik.
Meski dikatakan rendah, hulu ledak W76-2memiliki kekuatan sepertiga nuklir yang menghancurkan Hirosima Jepang pada 1945.
Mengomentari penyebaran itu, FAS memperingatkan bahwa meskipun senjata nuklir disebut sebagai pencegah untuk Rusia, sebenarnya “jauh lebih mungkin senjata hasil rendah baru dimaksudkan untuk memfasilitasi penggunaan pertama senjata nuklir terhadap Kora Utara atau Iran di tengah postur nuklir Amerika yang semakin tegas.’
Dalam Tinjauan Postur Nuklir 2018, Pentagon menyebutkan prospek menggunakan senjata nuklir jika terjadi agresi konvensional berskala besar terhadap Amerika atau kepentingannya.
Pemerintah Trump telah mengambil sejumlah langkah baru-baru ini dalam mengubah kebijakan nuklir. Salah satunya pada 2019 Trump membatalkan perjanjian intermidate-range nuclear force (INF), sebuah dokumen penting tahun 1987 yang ditujukan untuk mengurangi risiko perang nuklir di Eropa.
Amerika sejauh ini juga belum menunjukkan minat untuk membahas pembaruan  New Strategic Arms Limitation Treaty (New START) dengan Rusia, yang akan berakhir pada awal 2021.
Washington juga melanjutkan penyebaran komponen perisai rudal di Polandia dan Rumania. Moskow khawatir bahwa peluncur-peluncur rudal anti-rudal ini dapat dengan mudah dikonversi menjadi penyebaran rudal jelajah berujung nuklir.(Jejaktapak)

Share:
Komentar

Berita Terkini