 | |
Selain Bomo Ompusunggu, korban lainnya adalah Tianur Br Naibaho (71), warga Jalan Pasar III, Gang Buntu III, Kelurahan Tegal Rejo, Kecamatan Medan Perjuangan. Informasi yang diterima, kedua pria itu masing-masing bernama Syahrizal (41) warga Jalan Puri, Gang Repelita, Kelurahan Medan Kota, Medan Area dan Said Akbar (26) warga Jalan Rakyat, Kelurahan Tegal Rejo, Medan Perjuangan.
Kapolsek Medan Timur Kompol Mhd Arifin didampingi Kanit Reskrim Iptu ALP Tambunan mengatakan, penangkapan kedua pria tersebut berawal dari keresahan masyarakat yang sering didatangi dengan mengaku sebagai Tim OPAL. “Kejadian awal menimpa korban Tianur Br. Naibaho di rumahnya sebulan lalu, tepatnya Selasa (28/1/2020) sekira jam 17.00 wib,” ungkap Arifin kepada wartawan, Rabu (5/2/2020).
Kepada korbannya, kedua pria itu mengaku sedang melakukan pemeriksaan. Namun, saat setelah berpura-pura melakukan pemeriksaan, keduanya kemudian mengatakan bahwa meteran listrik pemilik rumah tidak normal karena diduga sudah melakukan pencurian arus listrik. “Sehingga para korban harus membayar denda kepada pelaku. Jika sampai ke kantor, dendanya paling sedikit Rp5 juta, sehingga korban (Bomo Ompusunggu) diminta uang Rp 2 juta dan korban kedua (Tianur Br Naibaho) diminta Rp700 ribu,” jelas Arifin.
Dari situ, kedua korban curiga. Setelah mempertanyakannya ke pihak PLN, ternyata kedua pelaku adalah petugas gadungan. “Rupanya kedua pelaku datang lagi dan masyarakat menangkapnya lalu melaporkan kejadian itu Polsek Polsek Medan Timur. Personel langsung mendatangi lokasi dan mengamankan tersangka ke Polsek Medan Timur untuk proses lebih lanjut,” pungkasnya.
Sumber : Metro24jam.com
