Ini Pertolongan Pertama Saat Menemukan Darah di Urine

armen
Sabtu, 08 Februari 2020 - 09:34
kali dibaca



Ilustrasi Infeksi Saluran Kemih
Mediaapakabar.com-Siapa tak panik saat melihat darah tercampur di dalam urine? Meskipun sering kali kencing darah bukanlah kondisi yang serius, itu dapat menjadi pertanda ada suatu kelainan maupun penyakit pada sistem saluran kemih.

Darah dalam urine bisa terlihat banyak ataupun sedikit. Darah dalam jumlah sedikit, atau disebut hematuria mikroskopik, hanya akan diketahui ketika dokter melakukan pemeriksaan urine atau urinalisis.

Sementara itu, hematuria makroskopik adalah kondisi saat pendarahan dapat terlihat langsung ketika urine terbuang. Darah yang tercampur ke dalam urine ini biasanya tak sebanyak yang Anda kira.

Pasalnya, hanya dibutuhkan sedikit darah saja untuk mewarnai air seni, yang pada umumnya tidak akan terasa nyeri. Namun, ketika ada gumpalan darah yang keluar, dapat menimbulkan rasa nyeri.

Penyebab Kencing Darah

Kondisi perdarahan ini—baik banyak maupun sedikit—penting untuk diketahui penyebabnya untuk menentukan pengobatan untuk kencing darah. Beberapa penyebab itu antara lain:

Infeksi Saluran Kemih
Ini terjadi ketika bakteri memasuki tubuh Anda melalui uretra dan berkembang biak di kandung kemih Anda. Gejalanya dapat berupa keinginan untuk buang air kecil, nyeri dan terbakar dengan buang air kecil, dan urine berbau sangat kuat.

Infeksi Ginjal (Pielonefritis).

Infeksi ginjal terjadi ketika bakteri memasuki ginjal Anda dari aliran darah atau berpindah dari ureter (saluran sebagai jalan keluar urine) ke ginjal. Gejalanya sering mirip dengan infeksi kandung kemih, tapi infeksi ginjal lebih cenderung menyebabkan demam dan nyeri pinggang.

Batu Ginjal

Mineral dalam urine pekat terkadang membentuk kristal di dinding ginjal atau kandung kemih Anda. Seiring waktu, kristal dapat menjadi batu kecil yang keras. Batu-batu ini umumnya tidak menimbulkan rasa sakit sehingga kerap tidak disadari.

Penyakit Ginjal

Perdarahan urine mikroskopis adalah gejala umum glomerulonefritis, peradangan sistem penyaringan ginjal. Glomerulonefritis dapat menjadi bagian dari penyakit sistemik, seperti diabetes, atau dapat terjadi dengan sendirinya.

Kanker

Kencing darah dapat pula menjadi tanda kanker ginjal, kanker kandung kemih, atau kanker prostat. Sayangnya, Anda mungkin tidak memiliki tanda atau gejala pada tahap awal, ketika kanker lebih mudah diobati.

Selain penyebab di atas, beberapa obat-obatan, seperti pencahar, maupun makanan (buah beri, buah bit, dan buah naga) dapat menyebabkan urine berwarna merah. Namun, kondisi ini umumnya akan menghilang dalam beberapa hari.

Cara Mengobati Kencing Berdarah

Jika Anda menemukan urine yang tampak tidak seperti biasanya, maupun tidak yakin bahwa apa yang anda alami merupakan hal yang normal atau tidak, periksakan ke fasilitas kesehatan. Bagaimana langkah yang tepat dilakukan dalam menemukan darah pada urine?

Mintalah Bantuan
Hubungi layanan atau fasilitas kesehatan untuk mengatur janji dengan dokter, meskipun Anda hanya mendapati darah sekali saja dalam urine. Beri tahu operator mengenai kondisi Anda di telepon.

Misalnya, apakah terasa nyeri saat berkemih, atau bentuk darah dalam air seni apakah berupa gumpalan, berwarna merah, pink, oranye, maupun cokelat.

Perhatikan Gejala
Dengan memperhatikan gejala yang dialami, Anda dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dokter atau petugas kesehatan saat sesi konsultasi. Berikut daftar pertanyaan yang pada umumnya akan diajukan mengenai gejala yang Anda rasakan:

Bagaimana warna darah yang ditemukan dalam urine Anda?
Apakah terdapat gumpalan darah dalam urine Anda, bagaimana bentuknya dan seberapa besar ukurannya?
Apakah terdapat darah di awal Anda mulai berkemih, atau di akhir berkemih, atau bahkan selama Anda berkemih keluar darah terus-menerus?
Apakah terdapat rasa nyeri saat berkemih? Di sebelah mana rasa nyeri dirasakan? (contohnya, di samping kiri maupun kanan perut, pinggang, area selangkangan maupun kelamin)
Apakah terdapat gejala lain seperti frekuensi berkemih yang meningkat, maupun tidak dapat menahan untuk buang air kecil? Apakah terdapat demam?
Tindak lanjut
Sering kali penyebab terdapatnya darah dalam urine tidaklah serius, tapi tetap perlu diperhatikan. Setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang lainnya seperti:

Urinalisis atau pemeriksaan urine untuk memeriksa adanya infeksi saluran kemih maupun penyakit ginjal.
Pemeriksaan darah untuk mengecek apakah adanya penyakit ginjal.
Pencitraan ginjal untuk melihat adanya tumor, batu pada kandung kemih maupun ginjal, prostat yang membesar, maupun adanya sumbatan yang berpengaruh pada aliran urine.
Pemeriksaan sistoskopi, yakni melihat kandung kemih menggunakan kamera kecil untuk memeriksa adanya tumor maupun batu kandung kemih.
Sebagian individu akan rentan menemukan darah dalam urine karena adanya penyakit yang sudah dimiliki sebelumnya. Seperti infeksi saluran kemih, batu ginjal, pembesaran prostat, trauma terhadap saluran kemih, penyakit ginjal.

Bisa juga akibat beberapa kanker, yakni kanker kandung kemih, ginjal, maupun prostat.

Minum Air Putih yang Cukup
Minum air putih sesuai dengan kebutuhan adalah salah satu pertolongan pertama saat mengalami hematuria. Setidaknya, konsumsilah air putih minimal 2 liter sehari jika Anda tidak memiliki penyakit ginjal.

Minum cukup air putih menghindarkan Anda dari dehidrasi sekaligus menjaga kesehatan kulit dan organ tubuh lainnya.

Jaga Pola Makan Sehat
Pola makan yang sehat dan seimbang akan menunjang kesehatan tubuh Anda, termasuk saat alami kondisi hematuria.

Anda bisa perbanyak buah-buahan yang kaya vitamin, mineral, dan antioksidan. Nutrisi ini memperkuat sistem imun untuk melawan bakteri di kandung kemih.



Sumber : Klikdokter.com


Share:
Komentar

Berita Terkini