Harga Bawang Putih Naik, Anggota DPR Ini Sebut Penjarakan Saja Yang Menyengsarakan Rakyat

armen
Selasa, 11 Februari 2020 - 19:57
kali dibaca




Mediaapakabar.com-Tingginya harga Bawang Putih di pasaran yang mencapai Rp. 60.000,- /Kg mendapat sorotan dari kalangan Anggota DPR.

Anggota komisi IV DPR RI, Andi Akmal Pasluddin menduga naiknya harga bawang putih dikarenakan adanya permainan sejumlah oknum pedagang nakal.

"Tahun lalu kan kita sudah impor bawang putih cukup besar, dan ini mestinya masih ada 133 ribu ton bawang yang putih yang tersebar di gudang-gudang pedagang. Mestinya janganlah menahan-nahan stock ini demi mengerek harga dengan isyu menakutkan corona," tandas Politikus PKS itu dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Selasa (11/02/2020).

Legislator PKS ini melanjutkan, tidak sewajarnya bawang putih ini naik dengan alasan virus Corona.

"Penghentian impor bawang putih dari China saat ini sudah sangat tepat," ujarnya.

Tapi menurutnya, tidak wajar harga bawang Putih yang biasanya rata-rata Rp 20.000/kilogram (kg), kini harganya bisa mencapai Rp 60.000/kg, bahkan hingga Rp 68.000/kg.

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) pada hari Minggu (9/2/2020), merilis data harga bawang putih di Provinsi DKI Jakarta sudah mencapai Rp 68.350/kg, di Kalimantan Timur mencapai Rp 59.000/kg, dan di Yogyakarta mencapai Rp 58.750/kg.

Tak hanya itu, Akmal pun menyoroti sisa impor tahun 2019 mestinya masih ada pasokan 133.000 ton bawang putih hingga Maret tahun 2020 ini.


Akmal menekankan agar Pemerintah turun tangan mengatasi gejolak harga bawang putih saat ini.

"Hukum pedagang nakal, cabut izinnya jika masih bermain-main menyengsarakan rakyat," tegasnya.
"Perekonomian kita ini sudah sangat rapuh. Banyak ujian bagi rakyat kita mulai dari pertumbuhan ekonomi nasional yang minim, iklim invetasi yang buruk, UMKM-UMKM banyak yang gulung tikar, dan segala bencana alam yang terjadi dimana-mana.  Jangan ada lagi segolongan orang yang mencoba membuat rakyat kita makin sengsara dengan mempermainkan harga komoditas yang dipakai masal," sambung Akmal.

Politikus PKS ini menekankan kepada kementerian pertanian, melalui dirjen Hortikultura agar melakukan komunikasi dengan berbagai pihak termasuk aparat sehingga stok bawang putih yang ditahan dapat ditelusuri.

Akmal berpendapat, bahwa kelangkaan komoditas bawang Putih ini sengaja diciptakan dengan mempermainkan supply dan demand.

Disarankannya, agar koordinasi dengan BULOG juga penting dilakukan agar segera melakukan operasi pasar.

Tak hanya itu, Akmal juga meminta pemerintah agar menekan para importir dan para pedagang besar untuk melepas stoknya sehingga ada penurunan yang menjangkau daya beli masyarakat.

"Penghentian impor bawang putih ini seharusnya berdampak jangka panjang. Jangka pendek mestinya tidak terpengaruh karena stok masih ada berdasar data resmi badan ketahanan pangan kementerian pertanian. Penjarakan saja para pedagang yang sengaja menimbun stok komoditas dengan tujuan menaikkan harga. Karena aktivitas para spekulan model begini yang selama ini merusak tatanan bernegara kita," tutupnya. 



Sumber : Teropongsenayan.com

Share:
Komentar

Berita Terkini