Edison Manurung Nilai Pendirian Universitas Negeri di Tapanuli Raya Solusi Pemecahan Kemiskinan

armen
Sabtu, 08 Februari 2020 - 20:46
kali dibaca



                                                                Teks Poto : Edison Manurung , SH MM (Dok)
Mediaapakabar.com-Edison Manurung, SH,MM seorang tokoh Batak yang tinggal di Jakarta menilai bahwa pendirian Universitas Negeri di kawasan Tapanuli akan menjadi alternatif dan solusi pemecahan peta kemiskinan.

Kabupaten Tapanuli Utara sebagai kabupaten induk dari Kabupaten Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Samosir termasuk Dairi sangat tepat jika menjadi motor gerakan perubahan menuju kemajuan kawasan.

Salah satunya, dengan mengusung cita-cita untuk mendirikan Universitas Negeri (UN) di Tapanuli Raya.

“Saya memandang , pendirian Universitas Negeri yang diberi nama UNTARA yang diusung bupati Taput, bukan lagi  cita-cita pribadinya semata, tetapi sudah menjadi bahagian ekspektasi besar masyarakat Taput, termasuk masyarakat yang tinggal di kawasan Tapanuli,” kata Edison Manurung SH,MM, kepada wartawan,  Jumat (07-02-2020) di Tarutung.

"Jadi, ibarat gayung bersambut, kita pun di perantauan melihat ini sebuah terobosan besar dari Bupati Tapanuli Utara  Nikson Nababan. Saya sebut saja, paling tidak beliau (bupati Taput) ingin mengikuti jejak sukses Rasul Batak DR. IL.Nomensen; membebaskan masyarakat di wilayah Tapanuli dari keterbelakangan (pendidikan)," tegasnya.

"Tetapi, gerakan pendirian UN di Tapanuli  yang diusung Nikson Nababan, memang  sudah didimensi lain, bukan lagi membebaskan dari keterbelakangan,” tambahnya.

“Tentu sedang menuju satu titik orbit, yakni lewat pendirian pendidikan tinggi akan berimplementasi memajukan kawasan dan membebaskan kemiskinan,"jelas Edison.

Dikatakan, Ketua Umum Komite Masyarakat  Danau Toba (KMDT) , sebuah lembaga yang dibesut tokoh-tokoh Batak dan bertujuan mendorong pembangunan Danau Toba secara komprehensif, juga menterjemahkan, bahwa pendirian Universitas Negeri di kawasan Tapanuli Raya menjadi solusi besar mendorong pembangunan dengan multiplier efect yang ditimbulkan, terutama dalam rangsangan pertumbuhan ekonomi.

"Jangankan saya, perhatikan saja tadi, satu jam lebih bupati telah menjelaskan secara rinci kepada bapak Ketua MPR-RI bapak Bambang Soesatyo tentang cita citanya itu ( pendirian Untara), saat berkeliling Danau Toba.Tokoh sekelas Bamsoet pun terharu dan memahami terhadap paparan bupati yang terukur dengan sejumlah alasan dan indikator kemajuan, jika sekiranya UNTARA berdiri,"kata Edison.

Menurut mantan ketua KNPI itu, memang kemarin, ketua MPR-RI Bambang Soesatyo,  ikut membubuhkan tanda tangan terhadap usulan masyarakat untuk mendirikan Universitas Negeri di Tapanuli Raya di Gedung Sopo Partungkoan,Tarutung.

Itu, dilakukan Bamsoet dihadapan tokoh masyarakat/adat, kepala desa dan ribuan masyarakat yang memadati gedung.

Edison Manurung, salah seorang putra terbaik Tobasa ini juga mengemukakan, jangan sampai sebutan peta kemiskinan itu terulang kembali.

" Kita tidak mau lagi disebut 'peta kemiskinan' akibat hanya berkutat pada kepentingan sektoral saja,  atau kepentingan segelintir orang," ujar Manurung.

Menurutnya lagi, saat ada gerakan pembangunan yang dilakukan bupati bersama rakyatnya seperti ini mestinya  harus didukung semua pihak. “Saya juga melihat anak rantau sebahagian besar setuju dengan cita-cita ini. Dan Universitas ini adalah salah satu solusi supaya kita benar-benar sudah keluar dari kemiskinan,"tegas Edison Manurung.

Ia pun berharap, pihak terkait Kementerian Agama, Menristek Dikti bahkan Kementerian keuangan akan dapat duduk satu meja. Terutama keterkaitanya dengan status IAKN Tarutung untuk digeser menjadi Universitas Negeri. (Win)
Share:
Komentar

Berita Terkini