Sulit Tidur Ternyata Berhubungan dengan Penyakit Jantung dan Stroke (Victor-Koldunov/123rf) |
Mediaapakabar.com-Anda termasuk orang yang sulit tidur ketika malam hari? Hati-hati, ternyata kondisi ini berhubungan dengan penyakit jantung dan stroke. Mengapa?
Pernahkah Anda merasa mengantuk ketika bekerja atau beraktivitas
pada siang hari? Biasanya, hal ini disebabkan Anda sulit tidur ketika malam
hari. Kondisi ini hampir terjadi setiap hari. Kabarnya, gangguan tidur ini
masih ada hubungannya dengan penyakit jantung dan
stroke. Apakah benar begitu?
Menurut
National Health Services, Inggris, sulit tidur atau insomnia adalah sebuah
masalah yang sering terjadi. Biasanya, orang yang mengalaminya akan merasa
resah ketika waktu tidur tiba.
eberapa gejalanya adalah Anda sulit sekali untuk tidur, sulit
untuk tetap tidur lelap, atau bangun tidur lebih awal. Semua ini kemudian akan
membuat Anda sulit fokus pada saat siang hari. Terkadang, kondisi ini
dihubungkan dengan kegelisahan atau stres.
Sulit tidur tingkatkan risiko penyakit jantung dan stroke
Berdasarkan
data National Health Services, Inggris, ada sebuah penelitian mengenai
kesulitan tidur pada hampir setengah juta orang di Tiongkok. Dari penelitian
tersebut, ditemukan bahwa orang yang mengalami masalah tersebut memiliki risiko
yang lebih tinggi terkena penyakit jantung dan stroke pada 10 tahun ke depan.
Dari
setengah juta responden, sebanyak 11,3 persen mempunyai masalah untuk tidur,
lalu sekitar 10,4 persen mempunyai masalah bangun terlalu pagi dan 2,2 persen
lagi mempunyai masalah untuk berkonsentrasi saat siang hari.
Setelah
diikuti selama 10 tahun, didapatkan 130 ribu kasus penyakit jantung dan
pembuluh darah pada setengah juta orang tersebut.
Peningkatan
risiko di antara responden pun berbeda. Peningkatan risiko penyakit jantung dan stroke sebanyak 10 persen dialami oleh
responden hanya satu masalah kesulitan tidur saja. Sedangkan untuk yang
mengalami gangguan tidur, kenaikan risiko kesehatannya naik hingga 18 persen.
Risiko
itu dikatakan ada ketika sudah terjadi minmal tiga hari dalam seminggu dalam
satu bulan terakhir. Bisa saja, risiko akan terjadi hanya salah satu atau
justru muncul secara bersamaan.
Sulit tidur bukan penyebab tunggal penyakit jantung dan stroke
Walau
sulit tidur bisa meningkatkan risiko kedua penyakit tersebut, tetapi bukan
berarti menjadi penyebab tunggal. Banyak faktor kesehatan dan gaya hidup yang
berhubungan hingga munculnya risiko tersebut. Misalnya saja, faktor usia, pola
makan, gaya hidup, hingga kebiasaan sehari-hari seseorang.
Bahkan,
para peneliti memasukkan sejumlah faktor yang mendukung kondisi kedua gangguan
kesehatan tersebut berkembang. Beberapa di antaranya adalah jenis kelamin,
usia, tingkat pendidikan, riwayat kesehatan keluarga, dan tekanan darah.
Kombinasi faktor-faktor ini dengan sulit tidur bisa menjadi penyebab munculnya
penyakit jantung dan juga stroke.
Meskipun
penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara sulit tidur dengan penyakit
jantung dan stroke, namun penelitian ini tidak membuktikan adanya hubungan
langsung. Anda tidak perlu khawatir apabila mungkin Anda mengalami beberapa
kali masalah tidur.
Masih
perlu penelitian yang lebih lanjut mengenai pengaruh insomnia terhadap penyakit
jantung dan stroke ini. Masih banyak faktor yang mungkin akan lebih berpengaruh
terhadap penyakit jantung dan stroke dibandingkan dengan kesulitan untuk tidur.
Akan
tetapi, penting untuk memeriksakan diri apabila Anda mengalami insomnia atau sulit tidur yang buruk yang
mempengaruhi kesehatan, membuat Anda lelah, atau hingga depresi. Jangan ragu
untuk segera konsulitasi ke dokter untuk mencari tahu solusinya. Jangan sampai
sulit tidur mengganggu performa dan aktivitas Anda sehari-hari.
Sumber : Klikdokter.com