Wanita Susah Tidur |
Meski kamar tidur nyaman dan sejuk, tak
sedikit orang yang mengalami susah tidur saat di tempat baru. Misalnya, di
hotel atau saat menginap di rumah teman atau kerabat. Kondisi ini tentu sangat
menjengkelkan, terutama pada orang-orang yang sering traveling.
Penyebab Susah Tidur di Tempat Baru
Ternyata, fenomena ini bisa dijelaskan secara ilmiah, lo!
Biasanya, sulit tidur di tempat lain ini terjadi pada malam pertama menginap.
Hal ini disebut dengan efek malam pertama (first
night effect).
Menurut
sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Current Biology tahun 2016, ketika
Anda tidak sedang berada di kamar tidur sendiri, otak akan tetap dalam status
siaga. Bahkan ketika Anda merasa sangat capek dan berusaha untuk tidur.
Untuk
mempelajarinya, tim peneliti mengevaluasi apa yang terjadi pada otak saat
mengalami efek malam pertama dengan teknik neuroimaging.
Kemudian, otak partisipan dianalisis, dihitung berapa kali otak tertidur saat
efek tersebut terjadi.
Peneliti
menemukan bahkan kondisi otak saat efek malam pertama menunjukkan pola tidur
yang asimetris. Dalam arti satu sisi otak tidur sementara sisi lainnya tetap
aktif.
Dibanding otak bagian kanan, otak bagian kiri perannya lebih
penting dalam berjaga-jaga dan mendeteksi adanya ancaman. Inilah mengapa Anda
akan lebih mudah terbangun kalau mendengar bermacam suara dari telinga kiri.
Misalnya, suara hewan dari kejauhan, bunyi jam, suara langkah kaki, dan
sebagainya.
Faktanya,
otak bagian kiri memang akan lebih waspada ketika berada di tempat baru. Ini
karena tidur di tempat baru membuat sebagian orang cemas akan hal-hal yang tak
sama dengan kamar tidurnya, seperti suhu kamar, bau ruangan, matras berbeda,
dan lain-lain. Untuk melindungi diri dari “ancaman” tersebut, otak kiri akan
siaga selama Anda tidur.
Selain
itu, berada di tempat baru, entah karena liburan atau karena pekerjaan, juga
bisa meningkatkan kadar stres yang bisa membuat makin gelisah dan tak bisa
tidur.
Waspada, Jangan-Jangan Anda Seorang Sensitive Sleeper!
Sering tak bisa tidur saat bepergian? Bisa
jadi Anda adalah seorang sensitive sleeper. Dilansir dari Women’s Health, Dr. Nerina Ramlakhan, seorang fisiolog dan
terapis tidur asal Inggris menjabarkan tanda-tandanya.
· Sulit tertidur.
· Terbangun akibat suara
sekecil apa pun.
· Butuh waktu adaptasi
untuk tidur di suasana baru.
· Sering bepergian
dengan membawa bantal atau selimut kecil.
Cara Mengatasi Sulit Tidur Saat Berada di Tempat Baru
Jangan sampai sulit tidur di tempat baru ini mengganggu
aktivitas keesokan harinya. Segera lakukan langkah-langkah ini untuk
mengatasinya.
·
Jauhkan Gawai
Jauhkan
gawai seperti smartphone atau tablet dari jangkauan
tangan. Baiknya simpan saja di laci, kolong tempat tidur, atau tempat lainnya.
Jangan lupa juga untuk mengaturnya dalam moda diam.
·
Jaga Kamar Tidur Tetap
Sejuk dan Nyaman
“Suhu
yang tepat untuk membantu mengoptimalkan istirahat malam adalah antara 15,5-20
derajat Celcius. Rentang suhu itu membuat suhu inti tubuh turun, sehingga
memicu kantuk.
Jika
khawatir terbangun tengah malam karena kedinginan, pakai selimut atau pakaian
tidur yang nyaman,” kata dr. Astrid Wulan Kusumoastuti dari KlikDokter.
·
Matikan Lampu
Menurut
sebuah studi yang diterbitkan di Journal of Clinical Endocrinology,
lampu kamar tidur yang terlalu terang bisa secara signifikan menekan melatonin,
hormon yang membantu Anda mengantuk. Maka dari itu, selalu matikan lampu
sebelum tidur untuk mempermudah Anda tertidur secara alami.
·
Mendengarkan White Noise
White noise adalah
suara dengan frekuensi tertentu yang menyerupai suara lingkungan yang sering
kali tidak disadari. Misalnya suara pendingin ruangan atau suara pengering
rambut. Contoh lainnya adalah suara angin, ombak, hingga hujan.
“Berbagai
penelitian telah membuktikan bahwa white noise mampu
membantu bayi yang baru lahir untuk tidur dengan nyenyak. Anda bisa mencoba
memutar white
noise melalui aplikasi atau layanan streaming internet,”
kata dr. Astrid.
·
Mencium Aroma Tertentu
Menurut National
Sleep Foundation, aroma tertentu dapat membantu menurunkan tekanan
darah dan detak jantung, menciptakan efek menenangkan dalam tubuh. Karenanya,
saat bepergian, tak ada salahnya membawa minyak aromaterapi untuk diteteskan di
bantal atau tubuh sebelum tidur.
Wewangian
aromaterapi atau essential oil yang
direkomendasikan antara lain: lavender, cedarwood,
dan bergamot.
Hindari wewangian seperti vetiver, petitgrain,
sage, dan sandalwood.
·
Lakukan Ritual Sebelum
Tidur Seperti Biasanya
Setiap
orang punya aktivitas yang dilakukan sebelum tidur. Bila sedang berada di
tempat baru, usahakan tetap melakukannya. Kata Dr. Nerina, ini dapat membantu
menciptakan suasana familier, sehingga Anda akan merasa aman.
Sebagai
contoh, ada yang mandi air hangat sebelum tidur, maskeran atau perawatan kulit
lainnya, membaca buku, menulis to do list untuk esok
hari, video
call dengan pasangan, dan sebagainya.
·
Minum Teh atau Susu
Hangat
Bila
sudah lebih dari 30 menit tapi belum juga tertidur, cobalah untuk membuat susu
atau teh hangat. Dilansir dari Johns Hopkins Medicine,
kedua minuman ini akan membantu tubuh lebih relaks, sehingga bisa membantu Anda
tertidur.
Untuk
teh, pilih teh yang berbahan bunga seperti kamomil. Hindari teh yang berbahan
dari daun karena kandungan kafeinnya malah bisa mengganggu tidur.
·
Pakai Earplug
Bawalah earplug atau
sumbat telinga ke mana pun bepergian. Ini penting agar Anda tak mudah terbangun
dari tidur akibat berbagai suara di sekitar.
·
Selesaikan Urusan di
Kamar Mandi Terlebih Dulu
Terbangun
karena harus buang air kecil atau buang air besar tentu menjengkelkan, kan?
Karenanya, pastikan selesaikan “urusan” tersebut selain tidur, apalagi jika
letak kamar mandi berada di luar kamar dan cukup jauh.
Jadi,
penyebab susah tidur di tempat baru adalah efek malam pertama, yang dialami
cukup banyak orang. Jangan khawatir karena kondisi tersebut bisa diatasi dengan
cara-cara tadi.