Mediaapakabar.com- Pasangan Suami Istri (Pasutri) Pardomuan Josua Barita dan Johanna warga Jalan Gerhad Lumbantobing Kecamatan Tarutung kesal karena merasa ditipu dan kehilangan mobilnya Innova Type V BK 1917 QE.
Kepada mediaapakabar.com Pasutri
ini menceritakan kronologis mobilnya hingga sampai saat ini tidak dikembalikan.
" Ibarat umpama,
sakit menimpa, sesal terlambat. Itulah yang saya alami sekarang," cerita
Pardomuan bersama istrinya Johanna kepada mediaapakabar.com,
Minggu (12/01/2020) dirumahnya.
Dia mengatakan, Andri
itu sudah mereka anggap saudara, makanya
setiap memakai mobil, selalu diberi. “Diluar pikiran saya, ternyata
berujung kekesalan,” ujarnya.
Awalnya, pada tanggal
28 September 2019 Andri datang menjumpai mereka untuk memakai mobil dengan
alasan mau menjumpai tamu dari kementrian guna
melobi proyek.
Tanggal 01 Oktober
2019 kemudian Andri datang lagi. “Pada saat itu saya bilang, gak jelas kau.
Kemudian Andri bilang, tenanglah kau bang, ini jelas proyeknya.
Lalu tanggal 15
Oktober 2019 tegas Pardomuan, dia datang lagi meminta mobil untuk dimasukkan ke
salah satu perusahaan di Tapanuli Raya.
" Bukan hanya
mobil Abang, saya sudah masukkan mobil yang lain ke perusahaan itu. Pada saat
itu mobil saya berikan," jelas Pardomuan menirukan cara Andri membujuk.
Hingga bulan Desember
tidak ada lagi kabar dari Andri. Tanggal 23 Desember saya melacak keberadaan
mobil saya hingga ke Binjai.
" Pada waktu itu
Global Positioning System' (GPS) dari mobil saya masih aktif, makanya saya tau
posisi mobil saya dimana. Setelah saya sudah di Binjai, GPS mobil saya sudah
tidak aktif. Saya tidak menemukan mobil saya pada saat itu," jelasnya.
Setelah itu, saya
pulang ke Tarutung dan menjumpai dia baik-baik kerumahnya.
Tanggal 6 Januari
2020, bersama istri saya pergi kerumahnya dan ketemu sama istrinya. Pada saat
itu istrinya bilang, saat ini saya lagi ngurus cerai dengan dia. Tapi, saya
akan bantu kakak untuk mencari dia. “Namun Tidak ada hasil, lalu kami pergi
kerumah ibunya.,” urainya.
Dirumah ibunya
mereka juga tidak menemukan Andri.
Ibunya berkata, saya tidak ada menyembunyikan anak saya dirumah ini, malah saya
mau bunuh diri gara-gara dia.
Tidak ada hasil,
lalu mereka pulang .
" Merasa ada
sesuatu yang aneh dirumah itu, saya berniat ngontrol pergerakan dari rumah
saya. Karena rumah saya dengan dia tidak jauh," ucap Johanna.
Tepatnya pukul 12.00
Wib saat dirinya mengintai, tampak Andri keluar dari rumahnya masuk kedalam mobil.
Pada saat itu Johanna keluar rumah dan langsung meneriaki maling...maling ..maling.
Andri lari, tapi warga
sekitar dan korban lainnya sudah ronda pada saat itu. Andri kabur bersama
karyawannya.
" Lolos dari
pengejaran, kemudian kami merembuk untuk menjumpai karyawannya. Berhasil,
karyawannya memberitahukan posisi keberadaan Andri," kata Johanna.
Setelah berpencar,
Andri ditemukan sembunyi disekitar pohon durian yang tidak jauh dari tempat dia
diantarkan karyawannya.
Langsung Pardomuan menanyakan keberadaan mobilnya. "Dimana mobilku, dia tidak mau memberitahukan. Andri diserahkan kepada pihak
yang berwajib," ujarnya,
Besoknya
tanggal 07 Januari 2020 Pardomuan pun membuat Laporan Pengaduan ke Polres
Taput.
Setelah ditahan, Padomuan masih berniat baik menjumpainya." Dia sempat bilang, gini aja ci, kita buat
kesepekatan, cabutlah LP itu," tutur Pardomuan menirukan ucapan pelaku.
Apa jaminannya saya
bilang, peganglah kunci rumahku. Saya mau sertifikat rumahmu, dan harus
saya perjelas dulu keabsahannya ke notaris.
" Cabutlah LP
itu, istri dan anak saya jaminannya. Kembalikan dulu mobilku itu, baru saya
cabut LP nya," terang Pardomuan.
Pardomuan menambahkan,
mulai saat itu hingga sekarang tidak ada lagi komunikasi. “Saya tidak mau
mencabut LP itu sebelum mobil saya dikembalikan,” tegasnya.
Sementara itu, Kasat
Reskrim Polres Taput melalui Kanit Reskrim saat dikomfirmasi mediaapakabar.com melalui
selulernya membenarkan bahwa Andri sudah ditahan. (Win)