Masuk Layanan, Apa Hebatnya Kapal Destroyer Type 055 China Ini? Bagaimana Amerika Melawannya?

armen
Selasa, 14 Januari 2020 - 08:52
kali dibaca



Perusak rudal Type 055
Mediaapakabar.com-Destroyer Type 055 pertama China secara resmi masuk ke layanan Angkatan Laut pada 12 Januari 2020. Kapal ini menjadi lompatan besar bagi kekuatan militer China karena menjadi kapal combatan permukaan terbesar di Asia dan kedua di dunia.

Commissioning kapal yang dinamai dengan Nachang ini dilakukan di pangkalan angkatan laut Xiaokouzi selatan Qingdao. Mendapat nomor lambung 101, destroyer itu dibangun di galangan kapal Changxingdao dekat Shanghai.
Type 055 memiliki bobot perpindahan 12.000 ton saat muatan penuh, panjang 180 m dan lebar 20 m. Ukuran ini membuatnya sedikit lebih besar dari kapal penjelajah kelas Ticonderoga milik Angkatan Laut Amerika yang berbobot 10.000 ton, panjangnya 173 m dan lebar 17 m.
Kapal ini dan membawa 112 sel sistem peluncuran vertikal (VLS), di samping senjata 130 milimeter dan beragam sensor dan senjata defensif.
Type 055 menjadi combatan permukaan terbesar di dunia setelah perusak kelas Zumwalt. Hanya saja Zumwalt akan sepenuhnya menjalankan misi serangan darat.
Tidak jelas akan berapa kapal Type 055 yang akan dibangu China. Tetapi perkiraan bisa mencapai 24 unit dan paling sedikit enam unit.
Meskipun secara resmi Angkatan Laut China menyebutnya sebagai destroyer, ukuran dan kapabilitas kapal melebihi standar tradisional untuk jenis kapal perang yang biasanya memainkan peran defensif melawan kapal selam dan pesawat.
Dalam laporan kekuatan militer Departemen Pertahanan Amerika tahun 2018, Type 055 disebut “cruiser”, yang menurut definisi Amerika, adalah kapal perang permukaan terbesar dan terkuat setelah kapal induk.
Fitur destroyer termasuk radar X band canggih dalam empat susunan yang memindai secara elektronik dan sistem elektronik terintegrasi yang mirip dengan sistem tempur Aegis pada kapal Angkatan Laut Amerika.
Mengingat ukurannya, Type 055 juga bisa berfungsi sebagai platform untuk mengembangkan senjata generasi berikutnya seperti senjata laser energi tinggi atau senjata lain. Secara teori, Type 055 adalah perusak paling kuat kedua di dunia setelah Kelas Zumwalt milik Amerika.
Type 055 juga bisa mengimbangi atau bahkan lebih unggul dibandingkan perang lainnya yang dikerahkan di wilayah tersebut, terutama kelas Sejong the Great Korea Selatan (DDG-991) dan kelas Atago serta Maya Jepang.
Baik destroyer kelas Sejong dan Atago memiliki perpindahan total sekitar 10.000 ton dan sistem tempur Aegis, dengan kelas Sejong Agung membanggakan 128-sel VLS.
Namun para analis mengatakan mereka yakin Type 055 melampaui kapal-kapal Korea dan Jepang dalam ukuran, kinerja sistem radar, kapasitas rudal dan multifungsi.

Penjelajah Kelas Ticonderoga Amerika

Amerika Terlambat
Di sisi lain Amerika Serikat lambat untuk mengembangkan pengganti kapal penjelajah kelas Ticonderoga. Kelas Zumwalt hanya akan dibangun tiga unit dan tidak melakukan misi yang serupa dengan Type 055.
Pemerintahan Obama membatalkan program CG (X) setelah pembengkakan biaya yang sangat besar. Menanggapi kegagalan program DDG (X) dan CG (X), Angkatan Laut Amerika memutuskan untuk memulai kembali program Arleigh Burke, yang memiliki manfaat tambahan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan rudal balistik.
Namun terlepas dari kapal Arleigh Burke Flight III, Angkatan Laut Amerika tidak memiliki kombatan besar tertentu dalam rencana jangka panjangnya. Saat ini, program FFG (X) mendominasi perhatian Angkatan Laut Amerika, karena kekurangan Littoral Combat Ship (LCS) telah memunculkan kebutuhan untuk mengisi kesenjangan antara LCS dan Arleigh Burkes.
Sementara Ticonderoga  akan segera mencapai akhir masa kerja mereka. Beberapa ide muncul seperti membangun kapal dengan misi Ticonderogas yang didasarkan pada lambung LPD-17, yang akan memungkinkan produksi energi tinggi, tingkat modularitas, dan masuknya berbagai sistem yang berbeda.
Namun, LPD-17 lambat, cenderung tidak mampu mengikuti kelompok-kelompok tempur kapal induk. Ide lain adalah untuk memodifikasi desain Zumwalt, tetapi pada saat itu Angkatan Laut belum membuat tekad yang kuat tentang masa depan program tempur permukaannya yang besar.
Tapi kini ada kebutuhan nyata setelah munculnya Type 055 China. Kapal penjelajah dan kapal perusak yang ada di Angkatan Laut Amerika melakukan peran yang pada dasarnya serupa dengan Type 055, bahkan meski kapal China membawa lebih banyak sel VLS.
Meski sistem dan sensor VLS tambahan dari Type 055 pasti akan meningkatkan kemampuan China, mereka tidak akan diarahkan ke jenis kapal tertentu Amerika.
Demikian pula, Angkatan Laut Amerika akan merasa jauh lebih nyaman untuk menenggelamkan Type 055 dengan kapal selam dan rudal jelajah yang diluncurkan dari udara dibandingkan dengan jenis kapal tertentu.
Saat Ticonderogas terus bertambah tua, mereka akan meninggalkan celah yang perlu diisi oleh kapal perang besar baru, meskipun kemungkinan besar tidak akan menandingi Type 055 dalam pertempuran langsung.(Jejaktapak)
Share:
Komentar

Berita Terkini