Mediaapakabar.com-PT Dirgantara Indonesia meluncurkan prototipe drone medium-altitude, long-endurance (MALE) yang telah dijuluki Elang Hitam. Drone yang ditampilkan ke publik pada 30 Desember di fasilitas PTDI di Bandung ini adalah produk dari konsorsium Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Kementerian Pertahanan, PT LAPAN, TNI AU, ITB, PT Dirgantara Indonesia, dan PT Lapan.
Pesawat udara nirawak (PUNA) Elang Hitam memiliki panjang 8,65 m, tinggi 2,6 m, memiliki lebar sayap 16 m. Sebagaimana ditulis Jane drone ini telah memasukkan beberapa aspek desain dari CH-4 China.
Drone ini mampu beroperasi dalam radius 250Km. Mengutip keterangan resmi Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemristek/BRIN) inisiasi pengembangan drone ini telah dimulai oleh Balitbang Kemhan sejak tahun 2015.
Proses manufaktur dikerjakan oleh engineer BPPT dan disupervisi oleh PT Dirgantara Indonesia. Selanjutnya, di tahun ini juga dilakukan pengadaan Flight Control System (FCS) yang diproduksi di Spanyol.
Pada tahun 2020 akan dibuat dua unit prototype berikutnya, masing-masing untuk tujuan uji terbang dan untuk uji kekuatan struktur di BPPT.
Proses sertifikasi produk militer juga akan dimulai dan diharapkan pada akhir tahun 2021 sudah mendapatkan sertifikat tipe dari Pusat Kelaikan Kementerian Pertahanan RI.
Integrasi sistem senjata pada prototype dilakukan mulai tahun 2020 dan diproyeksikan sudah mendapat sertifikasi militer pada tahun 2023.(Jejaktapak)
Integrasi sistem senjata pada prototype dilakukan mulai tahun 2020 dan diproyeksikan sudah mendapat sertifikasi militer pada tahun 2023.(Jejaktapak)
