Ini Perbedaan Antara Nyeri Akut dan Nyeri Kronis

armen
Kamis, 30 Januari 2020 - 09:01
kali dibaca



ilustrasi Nyeri
Mediaapakabar.com-Nyeri yang dirasakan pada tubuh dapat dibedakan menjadi akut dan kronis. Apa beda arti kronis dan akut? Simak penjelasan medis dari dokter berikut ini.Terkadang beberapa orang bingung dengan perbedaan nyeri akut dan kronis. Perbedaan antara akut dan kronis ini nantinya dapat menentukan diagnosis penyakit Anda dengan jelas. Yuk, cari tahu perbedaan antara nyeri akut dan kronis yang Anda alami di bawah ini.

Perbedaan Nyeri Akut dan Kronis

Nyeri merupakan suatu reaksi tubuh yang normal ketika ada cedera ataupun terserang penyakit. Nyeri juga merupakan tanda atau peringatan bagi tubuh bahwa sedang ada sesuatu yang salah terjadi. Ketika tubuh sudah dapat mengatasinya, biasanya rasa nyeri akan berhenti.

Untuk tahu perbedaan pastinya, simak penjelasan di bawah ini:

Nyeri Akut

Nyeri akut adalah kondisi sakit dan tidak nyaman yang  biasanya muncul tiba-tiba dan hanya terjadi sebentar. Kondisi nyeri akut umumnya terjadi akibat ada cedera di jaringan tubuh seperti tulang, otot, maupun organ dalam.

Keparahan nyeri akut dapat terasa ringan hingga parah, dan biasanya paling lama hanya terjadi dalam beberapa hari. Namun, ada juga nyeri akut yang bisa menjadi berkepanjangan.

Ini biasanya dipicu ketika penyebab utama nyeri akut tidak diatasi dengan baik sedari awal. Alhasil, penyakit atau cedera penyebab nyeri semakin memburuk kondisinya.Untuk meredakan nyeri akut, Anda bisa minum obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol. Obat-obatan ini dapat meredakan nyeri saat terjatuh, saat sakit gigi, saat nyeri terkilir, atau bahkan nyeri saat terluka.

Apabila nyeri tidak kunjung membaik setelah minum obat segera ke dokter untuk diagnosis penyakit lebih lanjut.

Nyeri Kronis

Nyeri kronis adalah kondisi yang terjadi dalam kurun waktu lama, misalnya berlangsung dari 6 bulan atau 1 tahun. Dengan terus merasa nyeri setiap hari, hal ini bisa berdampak buruk terhadap kesehatan fisik maupun mental.

Pasalnya, sekitar 25 persen orang yang mengalami nyeri kronis dilaporkan mengalami sindrom yang berujung pada depresi dan gangguan kecemasan. Sindrom nyeri kronis akan sulit diobati, namun bukanlah tidak mungkin.

Untuk mengobatinya, dokter biasanya akan menyarankan gabungan terapi seperti konseling, fisioterapi, teknik relaksasi dapat meredakan nyeri dan gejala lainnya yang menyertai.Meskipun belum diketahui penyebab pastinya, namun nyeri kronis seringkali disebabkan oleh berbagai macam kondisi seperti:

Peradangan sendi dan masalah sendi lainnya

Masalah tulang belakang

Cedera berulang akibat aktivitas rutin, misalnya pada atlet yang melempar bola terus-menerus

Patah tulang

Luka pada lambung

Habis dioperasi

Untuk mengatasi nyeri kronis, biasanya hanya akan diobati tergantung penyebab yang mendasari. Jadi, tidak bisa sembarang minum obat pereda nyeri, ya. Setelah penyebab penyakit diatasi, biasanya rasa nyeri kronis juga akan ikut hilang, kok.


Sumber : Klikdokter.com

Share:
Komentar

Berita Terkini