Gubernur Sumut Edy Rahmayadi akan memberhentikan ribuan tenaga honorer di lingkungan kerja Pemerintah Provinsi Sumut, Rabu (19/6/2019)(KOMPAS.com/MEI LEANDHA) |
Seperti dilansir dari Tribunnews, Edy mengusulkan FDT diganti dengan triatlon. Menurutnya, acara tersebut lebih menarik dan memiliki banyak ragam kegiatan. "Triatlon itu ada lari, renang, sepeda. Atau kegiatan-kegiatan yang lain kita bentuk, bukan ditiadakan kegiatannya, tapi bentuknya apa, metodenya apa agar si wisatawan itu datang ke Danau Toba," jelas Edy.
Sebelumnya, pelaksaan FDT
tahun 2019 dinilai gagal mendatangkan wisatawan ke Danau Toba. Kritikan tajam
pun dilontarkan oleh Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara, Baskami Ginting.
"Kita sangat sesalkan kegagalan FDT ini, tidak ada nilai jual yang ada di
sana," kata Baskami saat dikonfirmasi.
"Kita sangat menyesalkan Edy Rahmayadi mengangkat kepala dinas yang tidak bisa melakukan kerja dengan baik. Gimana wisawatan mau datang kalau kerjanya begitu," imbuh Baskami.
"Kita sangat menyesalkan Edy Rahmayadi mengangkat kepala dinas yang tidak bisa melakukan kerja dengan baik. Gimana wisawatan mau datang kalau kerjanya begitu," imbuh Baskami.
Sementara itu, Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut, Ria Telaumbanua, menjelaskan, acara
festival di Danau Toba lebih tepat digelar bulan Juni karena bertepatan dengan
momen libur anak sekolah.
"Karena pelaksanaannya diubah menjadi
pada bulan Juni, kan persiapannya jadi sempit jika dihitung dari sekarang. Itu
sebabnya Festival Danau Toba kembali akan digelar pada tahun 2021, tahun ini
ditiadakan," terang Ria Telaumbanua, seusai mengikuti rapat kerja dengan
Komisi E DPRD Sumut, Kamis (9/1/2020).
Sumber : Kompas.com