Hal ini disampaikan Edy saat menghadiri Syukuran Awal Tahun Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (GPI) di Gedung Chapel PGI Sumut, Jalan Willem Iskandar, Kabupaten Deli Serdang, Jumat (24/1/2020).
"Saat ini, di akhir-akhir ini saya diributkan dengan seekor binatang makhluk Tuhan yang bernama 'babi'," kata Edy di awal sambutannya.
Di hadapan para pendeta yang hadir, Edy memastikan tidak berniat memusnahkan babi walau wabah hog cholera terus menyebar. Ia juga menampik tudingan pemusnahan babi dilakukan karena persoalan agama.
"Saya tak mampu memusnahkan ini. (Di Sumut) 2 juta jumlah babi. Kalaulah 3 juta (rupiah) aja dijual harga itu babi, berarti Rp 6 triliun. Apa nggak habis saya dikeroyok rakyat, uang Rp 6 triliun untuk seperti itu," jelas Edy.
"Omong kosong kalau ada orang yang bilang karena saya Islam sehingga babi itu semua itu akan saya musnahkan," imbuhnya.
Persoalan pemusnahan babi ini, kata Edy, turut menjadi perhatian Presiden Jokowi. Edy mengaku pernah ditanya soal penyelesaian persoalan babi di Sumut.
"Tolong ini diluruskan semua, karena jadi polemik seluruh Indonesia. Pak Jokowi nanya sama saya, kan saya jawabnya susah hanya gara-gara babi," paparnya.
Sebelumnya, Pemprov Sumut menegaskan tidak akan memusnahkan ternak babi meskipun ada peristiwa kematian babi akibat hog cholera. Hingga saat ini 39 ribu ekor babi mati karena hog cholera.Saya jelaskan tidak ada pemusnahan babi. Karena itu tidak boleh sesuai PP 95 tahun 2015 tentang Kesejahteraan Hewan," jelas Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumut, Azhar Harahap, kepada wartawan, Jumat (17/1).
"Tidak benar Gubernur (Edy Rahmayadi) mengatakan akan melakukan pemusnahan babi," imbuhnya.
Sumber : Detik.com