Wali Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara, Irsan Efendi Nasution, sudah dihadihi bodat siabu (monyet) dari warga yang menggelar unjuk rasa.(Foto/SINDOnews/Zia Nasution) |
Uniknya, aksi unjuk rasa tersebut dilakukan oleh seorang aktivis yang konsen dibidang lingkungan, Syahminan Rambe. Pantauan SINDONews, aksi dimulai pada pukul 10.00 WIB, dengan melakukan pawai dari Jalan Merdeka. Disamping laki-laki yang kerap disebut Bung Rambe terlihat seekor bodat dan dua ekor burung.
Dibawanya bodat dan burung ke kantor Wali Kota itu sebagai bentuk protes kepada orang nomor satu di Kota Salak tersebut yang diduga nekat melakukan perambahan hutan di Desa Batangtura Julu, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan.
"Monyet dan burung ini sengaja saya bawa ke sini, karena tempat tinggal mereka di hutan diduga sudah dirambah Wali Kota Sidimpuan,"ujar Syahminan kepada wartawan.
Tak Logis, kata Rambe, seorang oknum Wali Kota diduga berani melakukan pembukaan kawasan. Padahal, seorang pemimpin harusnya menjadi contoh kepada masyarakat agar menjaga lingkungan."Aksi ini sebagai bentuk protes kepada oknum Wali Kota," tuturnya.
Sayangnya, setelah satu jam menggelar aksi di depan pintu kantor wali kota, niat Rambe menjumpai Irsan tidak berhasil. Sebab, dia tidak berada di kantor. Sekedar mengingatkan, aksi unjukrasa untuk protes dugaan perembahan hutan oleh oknum Wali Kota sudah berulang-ulang. Namun, tidak pernah Wali Kota memberikan jawaban.
Tak Logis, kata Rambe, seorang oknum Wali Kota diduga berani melakukan pembukaan kawasan. Padahal, seorang pemimpin harusnya menjadi contoh kepada masyarakat agar menjaga lingkungan."Aksi ini sebagai bentuk protes kepada oknum Wali Kota," tuturnya.
Sayangnya, setelah satu jam menggelar aksi di depan pintu kantor wali kota, niat Rambe menjumpai Irsan tidak berhasil. Sebab, dia tidak berada di kantor. Sekedar mengingatkan, aksi unjukrasa untuk protes dugaan perembahan hutan oleh oknum Wali Kota sudah berulang-ulang. Namun, tidak pernah Wali Kota memberikan jawaban.
Sumber : Sindonews.com