Mediaapakabar.com-Naval Surface Warfare Center (NSWC) Panama City yang merupakan divisi Angkatan Laut Amerika sedang mengembangkan cara untuk menghentikan kapal menggunakan lendir yang dibuat oleh hagfish.
Versi sintetis dari kedua zat ini dapat digunakan untuk
menghentikan baling-baling kapal kecil dan menghentikan kapal tanpa harus
melepaskan tembakan
Angkatan Laut Amerika
dilatih untuk beroperasi melintasi spektrum konflik, dari operasi
anti-pembajakan hingga perang habis-habisan.
Dalam banyak situasi diinginkan untuk menghentikan kapal dan
menahan awak, idealnya tanpa menghancurkan kapal atau menyebabkan korban.
Sayangnya, sebagian besar kapal perang hanya membawa senjata
kinetik, termasuk senapan mesin dan meriam kaliber kecil. Senjata ini dapat
menghancurkan kapal kecil karena pecahan peluru bisa menyebabkan kebakaran.
Salah satu cara untuk
menghentikan kapal adalah dengan menghentikan sistem propulsi atau mesin,
khususnya untuk mengotori baling-baling.
Tujuan NSWC Panama City adalah untuk mengembangkan cara yang
tidak mematikan untuk menghentikan kapal menggunakan lendir sintetis yang
dikeluarkan oleh hagfish.
Hagfish adalah ikan
purba pemakan bangkai yang dipercaya memiliki hubungan dengan mahluk vertebrata
tertua yang pernah ada. Ikan ini dikenal sebagai ikan yang memiliki cara
makan yang menjijikkan. Bila ada bangkai yang teronggok di dasar laut, maka, ia
akan mencari lubang di bangkai itu. Dari lubang itulah kemudian ikan Hagfish
makan.
Saat makan pun, ikan Hagfish tak hanya melahap makanan dari
mulutnya. Menurut penelitian yang dilaksanakan oleh para peneliti, ikan Hagfish
ternyata juga makan melalui kulit dan insangnya
Hagfish
memiliki cara pertahanan unik. Saat diserang, seekor hagfish mengeluarkan
lendir yang dengan cepat menggelembung hingga 10.000 kali volume aslinya. Lendir semacam inilah
yang akan digunakan menghentikan baling-baling kapal. Lendir akan membeku di
sekitar baling-baling baling-baling, mencegah mereka berputar dan mendorong
perahu.
“Lendir yang dihasilkan dapat dibandingkan dengan gel yang
diperkuat serat yang terbuat dari filamen menengah, lendir, dan air laut.
Lendir ini telah terbukti persisten dan efektif pada baling-baling,” kata NSWC
Panama City sebagaimana dilaporkan Popular Mechanics 19
Desember 2019.(Jejaktapak)