Mediaapakabar.com-Elroy Air telah
mengembangkan drone transportasi yang diklaim dapat mengirimkan apa saja, mulai
dari kargo hingga bantuan kemanusiaan Pesawat memiliki kemampuan lepas landas
dan pendaratan vertikal hingga tidak memerlukan bandara.
“Kami percaya bahwa sekarang adalah momen dalam sejarah ketika pesawat VTOL otonom dapat dikembangkan untuk memperluas jangkauan kargo udara,” tulis perusahaan itu dalam sebuah posting blog.
Sebagaimana dilaporkan Forbes, perusahaan kedirgantaraan dan
logistik dengan tim yang kurang dari 20 orang ini berhasil mengumpulkan
US$ 9,2 juta dari investor
Pada 28 Agustus 2019
mereka menyelesaikan uji lepas landas dan pendaratan vertikal pertama dari
drone seberat 1.125 pon yang diberi nama Chapparel tersebut. Pesawat terbang 10
kaki selama 64 detik sebelum mendarat dengan aman.
Elroy mengatakan pesawatnya dapat memiliki banyak aplikasi,
termasuk untuk komersial, militer, dan bantuan kemanusiaan. Dalam hal
penggunaan komersial, pesawat dapat mengirimkan paket lebih cepat daripada truk
karena bisa menghindari kemacetan lalu lintas. Gagasan ini juga berlaku untuk
bantuan kemanusiaan dan penggunaan militer karena pesawat dapat “menyebar
sendiri” atau secara otonom ke lokasi yang tidak dapat diakses.
Pada 28 Agustus 2019
mereka menyelesaikan uji lepas landas dan pendaratan vertikal pertama dari
drone seberat 1.125 pon yang diberi nama Chapparel tersebut. Pesawat terbang 10
kaki selama 64 detik sebelum mendarat dengan aman.
Elroy mengatakan pesawatnya dapat memiliki banyak aplikasi,
termasuk untuk komersial, militer, dan bantuan kemanusiaan. Dalam hal
penggunaan komersial, pesawat dapat mengirimkan paket lebih cepat daripada truk
karena bisa menghindari kemacetan lalu lintas. Gagasan ini juga berlaku untuk
bantuan kemanusiaan dan penggunaan militer karena pesawat dapat “menyebar
sendiri” atau secara otonom ke lokasi yang tidak dapat diakses.
Sebagai contoh, VTOL
otonom dapat mengirimkan barang-barang penting seperti makanan, air, dan
persediaan, dengan cepat menyusul bencana alam yang mungkin membuat jalur darat
tidak dapat diakses melalui mobil.
“Kami sedang menjajaki pasar di sejumlah negara yang memiliki
infrastruktur yang menantang, lingkungan pedesaan, atau bahkan kepulauyan yang
bagi kami dapat memainkan peran penting dalam rantai pasokan mereka,” kata
kepala pengembangan dan strategi bisnis Elroy Air, Kofi Asante kepada Business
Insider
Elroy Air bukan
satu-satunya perusahaan yang bereksperimen dengan VTOL otonom dan pasar drone
pengiriman: Amazon dan UPS sudah mulai menguji drone pengiriman.
“Kami percaya bahwa sekarang adalah momen dalam sejarah ketika pesawat VTOL otonom dapat dikembangkan untuk memperluas jangkauan kargo udara,” tulis perusahaan itu dalam sebuah posting blog.
Pesawat VTOL memiliki muatan 250 hingga 500 pon dan jangkauan
300 mil. Drone memiliki powertrain hybrid-electric dengan emisi lebih rendah
dari pesawat normal dan tidak memerlukan stasiun pengisian listrik atau
bandara.
Pesawat juga memiliki kemampuan pemuatan dan pemindahan muatan
otonom. Sistem pertama diharapkan akan diluncurkan pada tahun 2020.(Jejaktapak)