Sedih, Mertua Ayu Shelisa Bingung Ditinggal Mati Anak-Menantu Jadi Kerangka

armen
Minggu, 29 Desember 2019 - 17:34
kali dibaca


TKP Septic tank tempat penemuan kerangka Ayu Shelisa (Foto: Pradito Rida Pertana/detikcom)
Mediaapakabar.com-Belum kering air mata Waluyo atas kematian anaknya Edi Susanto, dia dikagetkan dengan penemuan kerangka menantunya Ayu Shelisa di septic tank miliknya. Waluyo mengaku bingung atas kasus kematian Edi dan menantunya Sheli, sapaan karib Shelisa.

Saat ditemui di kediamannya di Bantul, raut muka Waluyo masih menunjukkan kesedihan. Sesekali Waluyo terdiam dan menjawab pertanyaan wartawan dengan suara lirih. Dia masih berduka atas kematian anak laki-laki satu-satunya itu pada 11 November 2019 lalu

"Padahal sebagai orang tua, tidak kurang-kurang memberitahu anak. Sebagai orang tua bingung saya," kata Waluyo saat ditemui di rumahnya, Dusun Karangjati, Desa Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Jumat (27/12/2019).

Sehari-hari bapak Edi itu berdagang ke pasar dan bekerja di sawah. Bapak tiga anak itu masih tak percaya ada yang aneh dari sosok anak bungsunya itu.

"(Sehari-hari) saya berangkat pagi ke pasar untuk jualan sayur, setelah pulang biasanya ke sawah, jadi jarang ketemu (dengan Edi). Tapi kalau ketemu (Edi) pas kumpul ya baik-baik saja, dia orangnya baik dan tidak pernah gimana-gimana," imbuh Waluyo.

Waluyo juga tak bisa berkomentar soal temuan jenazah menantunya Ayu Shelisa yang ditemukan jadi kerangka di septic tank miliknya. Meski begitu, dia mengaku sudah diperiksa polisi terkait kasus tersebut.

"Sampun (sudah dipanggil polisi). Sehari setelah kejadian (23/12), saya sama ibu (istrinya yang dipanggil polisi)," jelasnya.Waluyo juga mengakui ada percakapan khusus dengan anak bungsunya sebelum Edi ditemukan tewas gantung diri. Namun, dia tak mau mengungkap apa isi percakapan tersebut.

"Nggih (ada percapakan dengan Edi sepekan sebelum gantung diri), tapi tidak cerita apa-apa. Ngeten (begini), tanya apa saja, saya tidak bisa kasih keterangan, silakan ke polisi saja," ucapnya.


Sebagai mertua, dia mengaku sudah mendatangi keluarga Sheli di Kampung Badran, Bumijo, Yogyakarta, setelah pemakaman. Dia menyebut tak ada masalah antara keluarganya dengan keluarga Sheli.

"Sampun (sudah) clear, sampun rampung (sudah selesai), urusan kekeluargaan, sampun rampung (secara kekeluargaan). Wong niku besan kulo kalih anak kulo (wong itu antara besan saya dan anak saya), sudah saya selesaikan," ujarnya

Terpisah, polisi menduga ada indikasi pembunuhan terhadap Ayu Shelisa. Dugaan pelaku mengarah ke Edi, Sebab sebelum tewas bunuh diri suami Sheli itu meninggalkan surat wasiat yang menyatakan ingin menyusul istrinya (Sheli) dan neneknya.

Berbekal surat itu, polisi meyakini bahwa sebenarnya Edi mengetahui Sheli telah meninggal. Padahal selama ini Sheli dikabarkan hilang meninggalkan rumah sejak 2009 silam bahkan keluarga Sheli pun sempat melaporkan hilangnya Sheli ke Polres Bantul.

Waluyo pun menyerahkan penanganan kasus penemuan kerangka Sheli ini kepada polisi. Dia juga menolak untuk bicara banyak soal kasus ini.
"Saya tidak bisa memberi penjelasan, silakan tanya ke polisi saja. Sudah saya selesaikan, sudah damai, apa saja sudah saya beresi dan tidak ada apa-apa. Silakan ke polisi saja, karena nanti pemikiran saya malah jadi tidak stabil (kalau disuruh menjelaskan)," terang Waluyo.


Sumber : Detik.com
Share:
Komentar

Berita Terkini