Tampilan kesenian budaya yang ditunjukkan oleh Paguyuban Warga Sunda (PWS) seperti Pencak silat,Balawedang,Siluwangi,
Ketua panitia Paguyuban Warga Sunda AsahanTanjung Balai Heri Purnama menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Asahan yang telah menggelar kegiatan Pagelaran Seni Budaya Daerah untuk yang ke 4 kalinya.
“Kami menyadari bahwa etnis Sunda di Kabupaten Asahan adalah etnis minoritas.Namun Kami punya keyakinan besar bahwa “Ibarat sepuluh rumpun padi jumlahnya tidak sepuluh tapi seribu,karena setiap rumpun memiliki seratus bulir sebagai bibitbenih yang akan berkembang biak”kata Heri.
Ketua PWS Batu Bara, Ahmad Hadian yang juga merupakan anggota DPRD Sumatera Utara yang turut hadir dan memberikan kata sambutannya menyatakan bahwa etnis Sunda adalah merupakan bagian dari masyarakat Kabupaten Asahan.
“Kami Paguyuban Warga Sunda adalah merupakan bagian dari masyarakat Kabupaten Asahan.Dan Kami warga Sunda siap membangun karya dan karsa yang Kami bisa”kata Hadian.
Sebab menurut Ahmad Hadian,Paguyuban Warga Sunda kedepan mempunyai keinginan dan mimpi untuk dapat membangun sebuah rumah ada etnis Sunda yang permanen.Hingga Kami PWS berharap Kabupaten Asahan dapat menjadi daerah yang memiliki destinasi wisata budaya adat yang ada di Sumatera Utara.
Maka untuk itu,Kami juga berharap kiranya Pemerintah Kabupaten Asahan dapat menyediakan lahan untuk semua etnis yang ada di Kabupaten Asahan ,harap Ahmad Hadian.
Sementara itu Bupati Asahan H Surya Bsc dalam kata sambutannya yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikkan Kabupaten Asahan Sopyan mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada etnis Sunda yang telah menampilkan berbagai kesenian budaya yang dmiliki.
“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Asahan mengucapkan terima kasih kepada etnis Sunda yang mampu melestarikan budaya lokal maupun kebudayaan etnis Sunda lainnya”
Semoga dengan berbagai keberagaman dan perbedaan yang kita tampilkan di ajang PSBD ke 4 tahun 2019 ini,akan tetapi kita tetap satu. Dan dengan tampilnya kesenian budaya etnis Sunda diharapakan dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para generasi muda yang akan datang.
“Intinya dalam acara Pagelaran Seni Budaya Daerah ,tidak ada mayoritas dan minoritas,Kita semua sama dalam satu bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),berbeda-beda namun tetap satu”ujar kadis diakhir sambutannya..(Depram)
