Mediaapakabar.com-Ilmuwan China telah menguji UAV FY-36, yang memiliki sistem mesin menggunakan bahan bakar metanol atau alkohol paling sederhana. Drone ini mampu bertahan dalam penerbangan selama hampir 12 jam.
South China Morning Post melaporkan kendaraan itu dikembangkan
oleh Feye UAV Technology, Dalian Institute of Chemical Physics, dan Chinese
Academy of Science.
Pesawat berbobot 15 kg
dan mampu mencapai kecepatan hingga 90 kilometer per jam.
Namun, fitur luar menarik UAV adalah sistem mesinnya yang
menggunakan metanol dan memungkinkan kendaraan tetap dalam penerbangan hingga
12 jam.
Sebagai perbandingan, sebagian besar UAV modern menggunakan
mesin bertenaga lithium mampu bertahan dalam penerbangan selama maksimal satu
setengah jam.
Mengomentari penerbangan uji, General Manager Teknologi Feye UAV
Zhang Wenyu menggambarkan mesin bertenaga metanol sebagai teknologi yang
“mengubah permainan”.
Meski mampu membawa hingga tiga kilogram, FY-36 dirancang
untuk melakukan tugas-tugas seperti inspeksi saluran listrik, misi pencarian
dan penyelamatan, pemetaan geologi, dan pengumpulan intelijen militer.(Jejaktapak)