Mediaapakabar.com-Tarif BPJS Kesehatan, listrik, jalan tol, hingga cukai rokok naik di 2020. Untuk menjaga dompet tetap stabil di tengah kenaikan bermacam tarif ini, perencana keuangan Andi Nugroho menyarankan agar beberapa pengeluaran direm, khususnya untuk senang-senang.
"Yang mesti direm khususnya pengeluaran yang digunakan untuk senang-senang. Kita kurangi pengeluaran itu," ujar Andi kepada detikcom, Jumat (28/12/2019).
Misalnya, Andi mencontohkan pengeluaran liburan keluarga. Dia menyarankan dibanding ke luar kota, lebih baik mencari tempat wisata terdekat di dalam kota. Di Jakarta misalnya, dia mencontohkan Kebun Binatang Ragunan.
"Contoh misal liburan dengan keluarga. Mungkin bisa
tetap liburan tapi lebih murah, nggak mesti keluar kota misalnya. Bisa ke
Ragunan aja atau cari tempat wisata terdekat," papar Andi.
Untuk yang masih muda, Andi juga menyarankan agar bisa mengurangi nongkrong di kafe ataupun nonton film di bioskop.
Untuk yang masih muda, Andi juga menyarankan agar bisa mengurangi nongkrong di kafe ataupun nonton film di bioskop.
"Buat yang muda, kita juga harus bisa
mengurangi nongkrong di kafe atau nonton film di bioskop misalnya. Melakukan
itu boleh tapi jangan sering-sering," kata Andi.
Untuk mengatur uang bulanan, Andi menyatakan alokasikan terlebih dahulu uang untuk pengeluaran utama, untuk mengamankan misalnya pembayaran BPJS Kesehatan dan tarif listrik.
"Lalu pengeluaran utama, apalagi kayak BPJS dan listrik yang naik itu harus jadi prioritas utama untuk dipenuhi dulu. Pastikan kebutuhan primer itu dipenuhi dahulu," ungkap Andi.
Andi juga menegaskan agar mengurangi pembelian barang yang didasari sesuai keinginan sedangkan tidak dibutuhkan. Barang yang bisa memenuhi kebutuhan hidup harus lebih diutamakan.
"Kurangi pembelian yang sesuai keinginan tapi nggak memenuhi kebutuhan kita. Kayak beli barang luxuries, yang kita kepengen doang. Pengeluaran harus diutamakan untuk memenuhi kebutuhan," kata Andi.
Untuk mengatur uang bulanan, Andi menyatakan alokasikan terlebih dahulu uang untuk pengeluaran utama, untuk mengamankan misalnya pembayaran BPJS Kesehatan dan tarif listrik.
"Lalu pengeluaran utama, apalagi kayak BPJS dan listrik yang naik itu harus jadi prioritas utama untuk dipenuhi dulu. Pastikan kebutuhan primer itu dipenuhi dahulu," ungkap Andi.
Andi juga menegaskan agar mengurangi pembelian barang yang didasari sesuai keinginan sedangkan tidak dibutuhkan. Barang yang bisa memenuhi kebutuhan hidup harus lebih diutamakan.
"Kurangi pembelian yang sesuai keinginan tapi nggak memenuhi kebutuhan kita. Kayak beli barang luxuries, yang kita kepengen doang. Pengeluaran harus diutamakan untuk memenuhi kebutuhan," kata Andi.
Sumber : Detik.com