Gawat! Amerika dan Korea Hadapi Resesi Seks, Takut Memiliki Pasangan

armen
Sabtu, 14 Desember 2019 - 11:51
kali dibaca



Resesi yang dialami Amerika/Net
Mediaapakabar.com- Perekonomian dunia yang tengah terombang-ambing berdampak dalam berbagai sektor.

Jika kita menyebut kata resesi, maka berarti adanya sebuah kondisi ketika produk domestik bruto (PDB) menurun selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun.

Resesi ekonomi yang dihadapi dunia saat ini begitu beragam. Bahkan Amerika Serikat tengah menghadapi resesi dampak dari resesi ekonomi, yaitu resesi seks!.

Menurutnya, resesi ekonomi yang sedang dihadapi dunia menyebar ke sejumlah sektor.

"Ini menjadi hal serius yang menyebar ke sejumlah sektor bisnis mulai dari real estate, pakaian hingga kontrasepsi dan berujung pada menurunnya Produk Domestik Bruto (PDB)," tulisnya, Sabtu (14/12/19).

Hal-hal tersebut ditambah lagi dengan kecenderungan perempuan mencari lelaki yang mapan untuk berumah tangga.

Resesi seks tentu berbahaya bagi ekonomi AS. Pasalnya, semakin sedikitnya pertumbuhan penduduk maka konsumsi semakin turun dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi sebuah negara.

Menurut laporan AFP, Four Nos sendiri merupakan kepanjangan dari 'no dating, no sex, no marriage, and no child-rearing', yang artinya adalah tidak berkencan, tidak melakukan seks, tidak menikah, dan tidak mengasuh anak.

Kelompok tersebut berisikan kumpulan wanita yang menolak norma patriarkal yang kaku dan bersumpah untuk tidak menikah, punya anak atau bahkan berkencan dan berhubungan seks.

Banyak yang mengaku hidup melajang jauh lebih baik daripada harus menghadapi stabilitas ekonomi yang jatuh mengerikan.

Jurnalis senior CNBC International AS Jake Novak menggunakan kata resesi seks untuk menggambarkan bagaimana mood untuk melakukan hubungan seksual dan menikah turun tajam di Amerika Serikat (AS).

Akibat resesi ekonomi, orang jadi berpikir untuk memiliki pasangan atau berumah tangga. Anak-anak muda di AS sangat khawatir untuk membiayai gaya hidup mereka yang tinggi. Ketiga, munculnya situs porno, video game, media sosial bahkan robot seks yang membuat lelaki tidak tertarik pada wanita untuk berhubungan serius, dan hal itu jauh lebih 'hemat'.

Ternyata, bukan cuma AS yang dilanda resesi seks. Korea Selatan dan Jepang juga menyusul. Korsel misalnya, muncul kelompok feminis radikal bernama "4B" atau "Four Nos" yang mendukung hal tersebut.

Sumber : RMOL.ID
Share:
Komentar

Berita Terkini