Mediaapakabar.com-Partai Demokrat Sosial Finlandia (SDP), yang memimpin pemerintahan koalisi lima partai, menunjuk menteri transportasi berusia 34 tahun Sanna Marin sebagai perdana menteri negara tersebut pascapengunduran diri PM Antti Rinne. Marin menjadi perdana menteri termuda di dunia.
Rinne awal pekan ini mundur dari jabatannya setelah anggota
koalisi Partai Pusat mengaku pihaknya telah kehilangan kepercayaan padanya
menyusul penanganan aksi mogok massa.
“Ke depannya kami
memiliki banyak pekerjaan untuk kembali membangun kepercayaan,” kata Marin
kepada awak media setelah menang tipis dalam pemilihan. Sementara itu Antti
Lindtman, ketua kelompok parlemen, berada di urutan kedua. “Kami mempunyai
program pemerintah bersama yang merekatkan koalisi,” kata Marin.
Koalisi, yang baru
dilantik enam bulan lalu, sepakat melanjutkan programnya setelah Rinne
mengumumkan bahwa dirinya mundur atas permintaan Partai Pusat.
Waktu perubahan
kepemimpinan janggal bagi Finlandia, pemegang rotasi kepresidenan Uni Eropa
hingga akhir tahun, yang menjadi aktor utama dalam upaya menuntaskan anggaran
baru untuk blok tersebut.
Marin pun mengaku ia
dipilih berdasarkan kemampuannya yang dinilai mumpuni untuk memimpin negara.
“Saya tak pernah berpikir tentang usia atau gender saya. Saya memikirkan
alasan-alasan mengapa saya masuk ke dunia politik dan itu menjadi alasan kami
memenangkan kepercayaan elektorat,” ujarnya, seperti dilansir dari The
Guardian.
Karir Marin di dunia
politik melesat setelah menjadi Ketua Dewan Kota di daerah asalnya, Tempere,
saat masih berumur 27 tahun. Sejak 2015, ia menduduki posisi sebagai anggota
parlemen hingga setahun kemudian dipercaya membawahi Kementerian Transportasi.
“Kami punya banyak pekerjaan rumah untuk kembali membangun rasa
percaya,” kata Marin yang juga menjadi perempuan Finlandia ketiga yang memimpin
pemerintahan. Partai Marin sendiri merupakan yang terbesar dalam koalisi.(Jejaktapak.com)