Petugas memeriksa jasad Ismail di rumah duka. (ist/metro24jam.com) |
Kasubbag Humas Polres Sergai, Kompol Nellyta Isma,
mengatakan, pria yang sehari-hari bekerja sebagai karyawan Perkebunan PT Bandar
Pinang Estate itu ditemukan tewas tergantung di kediamannya, komplek perumahan
karyawan perusahaan tersebut, sekira pukul 19.00 Wib.
Jasad Ismail pertama kali ditemukan sang istri, Sinarmala
Dewi (34), tergantung dengan seutas tali tambang di dalam kamarnya. Tak ayal,
Dewi pun menjerit sejadi-jadinya melihat tubuh sang suami sudah tergantung tak
bergerak. Warga sekitar yang mendengar teriakan Dewi spontan berdatangan ke
rumah tersebut dan langsung menurunkan Ismail, dengan harapan pria itu masih
bisa diselamatkan. Namun sayang, upaya itu berakhir sia-sia karena Ismail sudah
lebih dulu meninggal dunia.
Peristiwa itu kemudian dilaporkan kepada Kepala Dusun setempat
yang kemudian meneruskannya ke pihak kepolisian. Petugas kemudian mendatangi
lokasi lalu melakukan olah TKP dan meminta keterangan para saksi.
Dari lokasi, polisi mengamankan tali tambang yang
dipergunakan Ismail untuk gantung diri serta baju kaos warna merah dan celana
jeans biru yang dipakainya. “Sebelumnya, korban sudah 2 kali melakukan
percobaan bunuh diri, yaitu pada pada bulan Juli 2019 dengan cara meminum racun
serangga dan Agustus 2019 dengan cara meminum racun rambung. Namun, masih bisa
diselamatkan. Jadi, ini upaya ketiga dan meninggal dunia,” jelas Nelly.
Lebih lanjut dijelaskannya, sebelum gantung diri, Ismail
duga mengalami stress setelah putranya meninggal dunia. Selain itu, Ismail juga
diduga mengalami tekanan tekanan dalam rumah tangga. Pihak keluarga Ismail
kemudian meminta untuk tidak dilakukan otopsi dengan membuat surat pernyataan.
“Korban di bawa ke rumah duka di Dusun III, Desa Pergajahan Kahan, Kecamatan
Bintang Bayu. Rencananya dimakamkanm Senin, 2 Desember 2019,” bilangnya
Sumber : Metro24jam.com
Sumber : Metro24jam.com