Bupati Taput Drs. Nikson Nababan bersama Kepala BPBD Taput Bonggas Pasaribu saat meninjau drainase Hasak II. (Darwin Manalu) |
Drainase Hasak I itu merupakan saluran air untuk persawahan padi warga Desa Parbaju Toruan, Desa Siraja Hutagalung, Desa Sosunggulon dan Desa Pancurnapitu Kecamatan Siatas Barita.
Bila tidak segera diantisipasi dengan memperbaiki saluran tersebut, maka dimungkikan masyarakat petani akan mengalami gagal tanam tahun ini.
" Sekitar kurang lebih 500 Hektar areal persawahan padi akan mengalami gagal tanam," ujar Kades Siraja Hutagalung Japatar Hutagalung kepada wartawan, Rabu (4/12) usai meninjau saluran air persawahan itu bersama bupati.
Permasalahannya, apabila musim kemarau, saluran air itu sudah kering. Air tidak mengalir lagi hingga hilir. Padahal, dihilirlah banyak areal persawahan warga paling banyak.
" Makanya, kami mengajak langsung pak bupati untuk survey langsung ke lokasi untuk mengetahui apa penyebabnya drainase itu kering bila sudah musim kemarau," tegas Japatar.
Setelah meninjau lokasi, bupati langsung menganjurkan agar segera menurunkan alat berat.
" Harus segera dibuat bronjong untuk membendung sungai," kata Nikson Nababan sebagai solusi untuk mengantisipasi keringnya saluran air disaat musim kemarau.
Bila kita lihat tadi di hulu saat air sungai besar, air masuk ke drainase. Bila air sungai surut, otomatis air sungai gak masuk lagi ke parit saluran air. Itu diakibatkan, karena kondisi saluran sudah lebih tinggi dari sungai.
Bupati Taput Drs. Nikson Nababan bersama Kepala BPBD Taput Bonggas Pasaribu ,(Darwin Manalu) |
" Itu harus segera dikerjakan untuk mengantisipasi gagal tanam padi warga," pinta bupati dihadapan instansi terkait, camat, kades dan warga.
Turut mendampingi bupati, Kepala BPBD Taput Bonggas Pasaribu, Camat Tarutung Reinhard Tobing, Camat Siatas Barita Dompak Simanjuntruiak, Kepala Desa Parbaju Toruan Tohom Hutabarat, Kepala Desa Hutatoruan I Ruben Tobing, Kepala Desa Siraja Hutagalung Japatar Hutagalung. (Win)