Bupati Nikson : 200 Milliar Untuk Bangun Pasar Modern Tradisional Tarutung -Siborong-borong

Media Apakabar.com
Selasa, 17 Desember 2019 - 16:13
kali dibaca
 Bupati Taput Nikson Nababan. (Darwin Manalu)
Mediaapakabar.com-Bupati Taput Nikson Nababan sedikit bernafas lega, telah mendapat kucuran dana dari PT. SMI (Sarana Multi Infrastruktur) untuk membangun pasar tradisional Tarutung - Siborong borong tahun 2021.

Dana sebesar Rp. 200 Miliar akan mengubah konsep pembangunan pasar tradisional Tarutung - Siborong borong menjadi pasar modern tradisonal.

" Perjuangan selama ini telah menunjukkan titik cerah. Pembangunan pasar modern tradisonal Tarutung -Siborong borong akan menjawab permasalahan masyarakat selama ini," ucap bupati kepada kepada mediaapakabar.com, Selasa (17/12/19) di Tarutung.

Kita harapkan pembangunannya akan dimulai tahun 2021.Nantinya, pasar Tarutung dan Siborong-borong akan kita pindahkan untuk sementara. 

Kita akan cari lahan baru untuk pasar Tarutung, sementara pasar Siborong-borong akan kita pindahkan ke lapangan pacuan kuda.

" Tidak ada kendala dengan pembangunannya. Masyarakat pun untuk berjualan tidak ada masalah. Kita sudah siapkan tempatnya," kata Nikson.Saya telah minta mereka (SMI) bulan ini turun lagi untuk mereview desaign pasar modern tradisonal Tarutung-Siborong-borong.
Agar nantinya sebelum dibangun, desaign nya terstruktur rapi. Tidak ada lagi selokan/parit yang tersumbat dan para pembeli nantinya nyaman untuk berbelanja.

" Semua akan berubah total untuk peningkatan PAD. Baik pedagang dan yang punya  kios akan jelas peraturannya kita buat," tegasnya.Bulan Januari 2020 mereka akan turun lagi untuk kembali menyerahkan desaign itu.

Bila kita sudah setuju dengan aggaran yang sudah sah di APBD dengan kucuran dana Rp. 200 Miliar, lalu kita akan paripurnakan bersama anggota DPRD untuk minta persetujuan atas pinjaman tersebut.

Sehingga dalam KUAPPS tahun 2020 sudah tertera pembangunan pasar modern tradisonal Tarutung-Siborong borong itu.

Setelah itu, kita akan menghadap Menteri Dalam Negeri juga untuk meminta persetujuan. 
" Setelah Mendagri sudah setuju, barulah kita mulai kerjakan. Tahun 2021 sudah akan dimulai pembangunannya," rinci Nikson .

Kenapa harus ke SMI minjam uang jelas Nikson, karena kita tidak mau berlama lama menunggu langsung dari APBN melalui Kementrian PUPR. Karena konsep yang kita bangun juga modern tradisional.

Artinya juga ramah terhadap lingkungan dan ramah terhadap wisata, tidak sembraut.
Kita juga telah jumpai kemarin direktur SMI Faaris Pranawa di kantornya di gedung Sahid Sudirman Center Jakarta Pusat, Kamis 12-12-2019.

Pada saat itu, Faaris telah setuju dan menjanjikan pencairannya paling lambat bulan Juni 2020 sudah clear.

Kita kembali akan menunggu persetujuan DPRD. Bila sudah setuju, kita akan menjumpai Mendagri dan Menkeu.

Saya yakin tidak akan ada kendala, karena Taput tidak punya utang, kecuali kita punya utang, mungkin akan terkendala.

Ditanya tentang prosedur pengembalian utang ke SMI setelah pasar selesai dibangun, bupati mengatakan, proses pengembalian pinjaman itu dari omzet pasar itu juga.
Mereka nanti akan hitung selama saya menjabat lima tahun kedepan, utang itu sudah lunas. Sumber pembayarannya dari pasar itu juga.Kenapa mereka tertarik arahnya kesitu, karena mereka berpikir pengembalian utang paling cepat dari situ.

Poin-pointnya, dari penjualan kios, penjualan karcis dan distribusi. Semua hasil dari point itu tidak bisa diambil oleh Pemda, semuanya masuk ke pinjaman itu.

Karena sudah ada persetujuan dari Mendagri dan Menkeu, akan ada solusi lain akan diberi untuk melunasi utang itu. Mungkin saja intensive kita akan ditambah.
" Yang penting, kesanggupan keuangan daerah tidak terbebani. Sehingga tidak mengurangi belanja modal dan barang jasa kita," ungkap Nikson. (win)

Share:
Komentar

Berita Terkini