Mediaapakabar.com-Hujan lebat mengguyur kota Tarutung Taput, beberapa titik Jalan Nasional dan Propinsi digenangi air karena saluran parit tidak berpungsi. Akibatnya, rumah warga dilanda banjir.
Beberapa titik banjir itu
diantaranya Jalan Nasional DI. Panjaitan, Jalan Propinsi AM Tambunan, Jalan
Propinsi Mayjend Maju Samosir, Jalan Nasional Raja Johannes, Jalan Ferdinand
Lumbantobing dan Jalan SM Raja.
Pantauan mediaapakaabar.com,
semua titik jalan itu digenangi air hingga 50 CM akibat saluran parit tidak lancar.
Luapan air itu juga dari sungai Aek
Ristop dan Sungai Sigeaon.
Bupati Taput Drs. Nikson Nababan
akhirnya turun langsung ke lokasi dengan meninjau tempat yang dianggap penyebab
banjir
Untuk mengatasi banjir, bupati
langsung mengintruksikan untuk menormalisasi hilir sungai dengan menurunkan
alat berat. Juga membongkar dan mengorek saluran parit yang sumbat.
" Dengan bergotong-royong
membersihkan parit dan menormalisasi sungai sebagai alternatif untuk menurunkan
debit air," ujar Nikson Nababan kepada sejumlah wartawan, Rabu
(4/12)
Bupati yang didampingi Kepala Badan
Bencana Penanggulangan Bencana Daerah Bonggas Pasaribu, beberapa OPD terkait,
Camat Tarutung Reinhard Lumbantobing dan beberapa Kepala Desa, juga meninjau
beberapa titik sekitar Sungai Aek Ristop serta kondisi Irigasi Hasak I
dan Hasak II di Sungai Aek Situmandi.
" Selain beberapa upaya
penanganan masalah banjir ini, kita juga akan melakukan beberapa upaya untuk
mengatasi kendala kekurangan air irigasi persawahan masyarakat," tegas
Bupati.
Pada lokasi yang berbeda, Pemerintah
Kabupaten Tapanuli Utara juga melakukan berbagai upaya untuk mengatasi banjir
terutama di sepanjang jalan Sisingamangaraja dan Jalan DI Panjaitan.
Pada kesempatan tersebut, Asisten
Tata Pemerintahan dan Kesra Parsaoran Hutagalung bersama Kepala Satpol PP Rudi
Sitorus, Dinas PU-PR dan Dinas Lingkungan Hidup melakukan pembersihan drainase
terutama gorong-gorong yang tersumbat oleh sedimen dan sampah dengan dibantu
mobil pemadam kebakaran.
Bupati pada kesempatan itu juga
mengajak para camat dan Kepala Desa untuk mencari lahan baru untuk membuat
saluran parit.
" Kalau memang warga meminta
ganti rugi atas lahan itu, kita akan bayarkan. Dengan membuka drainase baru
sebagai solusi menangani banjir di Tarutung," pinta Nikson. (Win)