Stand Pameran FDT ke-7 di Parapat sepi pengunjung. (Silalahi/metro24jam.com |
Pantauan di lapangan, zona perlombaan untuk meramaikan FDT ada beberapa titik, antara lain, di Pantai Bebas tempat perlombaan Solu Bolon, lokasi lomba tari-tarian di Mess Pora-pora, lokasi stand pameran di Conference Hall (Harungguan Bolon), sedangkan lapangan Open Stage Pagoda sebagai lokasi panggung.
Akan tetapi, di setiap titik atau lokasi kegiatan terlihat sepi pengunjung. Sedangkan kegiatan lomba hanya disaksikan sejumlah panitia dan peserta.
K Sinaga (49), seorang
warga Parapat yang ditemui di lokasi kegiatan FDT, Selasa (10/12/2019), mengaku
kecewa dengan pelaksanaan FDT ke-7 yang sepi pengunjung. “Gimana mau ada
pengunjung datang menonton acara FDT ini. Soalnya, kondisi kantor lagi masuk
(hari kerja) dan anak sekolah lagi ujian. Coba kalau FDT ini dibuat di hari
libur, pasti ramai pengunjung. Kalau kita lihat, FDT macamnya sebatas
formalitas saja dan menghabiskan uang negara secara cuma-cuma,” katanya.
Sinaga mengatakan, bahkan
masyarakat sekitar kurang mengetahui adanya kegiatan Festival Danau Toba yang
digelar Parapat. Pasalnya, sebelum acara dibuka oleh Gubernur Edy Rahmayadi,
panitia dinilai tidak melakukan sosialisasi atau promosi melalui media ataupun
baliho.
“Sangat kita sayangkan
kegiatan FDT tahun ini. Sebelumnya, setiap ada acara FDT di Parapat selalu
ramai tamu, berarti kurang promosi atau informasi terhadap publik dari panitia
kegiatan,” ungkapnya.
Terpisah, L Manurung,
seorang karyawan hotel mengatakan, tingkat hunian di sejumlah hotel di Parapat
masih sangat sepi. “Tak ada pengaruh FDT ini, karena yang menginap di sejumlah
hotel di Parapat pun sepi. Biasanya, kalau ada event seperti ini, setiap hotel
pasti penuh yang menginap,” katanya.
Diketahui sebelumnya,
dalam laporan Kepala Dinas Pariwisata Sumut DR Ria Talambanua, selaku Ketua
Panitia Pelaksana, kegiatan Festival Danau Toba ke-7, ditetapkan di Open Stage
Pagoda Parapat dimaksudkan untuk memperkenalkan serta mempromosikan Danau Toba
sebagai kawasan pariwisata nasional di Indonesia.
Diharapkan, dengan selain
untuk memperkenalkan budaya bangsa ke seluruh dunia, kegiatan ini juga akan
mengundang wisatawan, baik nasional maupun mancanegara, datang ke Danau Toba.