Mediaapakabar.com-Terpidana kasus terorisme Umar Patek menyebut, salah satu penyebab
generasi muda mudah terkena doktrin radikalisme karena belajar agama melalui
internet.
Untuk itu generasi milenial diingatkan lebih baik berguru pada ulama
ketimbang termakan info-info sesat di media sosial."Seharusnya anak-anak
muda ini belajar agama jangan hanya sepotong-sepotong, apalagi hanya belajar
lewat online. Alangkah bagusnya bila belajar langsung kepada ulama yang
memiliki pemahaman," ujar Umar
Patek dalam keterangannya, Minggu (24/11).
Umar Patek ditangkap karena terlibat Bom Bali I tahun 2002. Umar
merupakan mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) yang pernah menjadi amir
menggantikan Dulmatin yang telah ditembak mati aparat.Selama di JI, Umar Patek
pernah menjadi komandan lapangan pelatihan JI di Mindanao, Filipina. Bahkan
gembong teroris Noordin M. Top disebut-sebut pernah menjadi muridnya.
Perjalanannya berakhir
setelah ia ditangkap aparat keamanan Pakistan di Abottabad pada 2011 silam.
Kemudian diekstradisi ke Indonesia. Ia sudah divonis hukuman 20 tahun penjara.
Kini Umar Patek alias
Hisyam bin Alizein telah menyatakan diri kembali ke NKRI. Bahkan dalam beberapa
tahun terakhir, ia selalu menjadi pengibar bendera Merah Putih saat peringatan
HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) di Lapas Porong.
Tak hanya itu, Umar Patek
juga aktif membantu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan
program deradikalisasi terhadap para napi terorisme lainnya.
Dia meminta agar generasi
muda tidak mengikuti jejaknya. Ia bahkan menekankan agar tidak mudah termakan
oleh iming-iming janji surga yang instan.
"Siapa yang tidak
tertarik ketika diberi janji-janji seperti itu, kamu bisa masuk surga dengan
jalan pintas jika membunuh si ini, si itu. Orang dijanjikan harta miliaran saja
tertarik apalagi dijanjikan surga. Apalagi mereka yang dulunya preman atau
pernah berbuat kesalahan dan lain-lain, ketika diberi janji seperti itu mereka
seolah-olah diberi pengampunan atau payung hukum agama. Ini yang
berbahaya," tutur Umar.
Sumber : Merdeka.com