Su-30 Malaysia |
Mediaapakabar.com-Malaysia mengkonfirmasi telah menerima tawaran dari Rusia untuk menukar sebagian armada pesawat tempur multirole buatan Rusia dengan model-model baru.
Menteri Pertahanan Mohamad Sabu di depan parlemen mengatakan
pemerintah sedang mempertimbangkan tawaran dari Moskow tetapi mengindikasikan
bahwa prioritas Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) adalah dalam pengadaan
platform untuk meningkatkan kemampuan pengawasan dan serangan ringan. Dia juga
mengindikasikan bahwa Malaysia tidak mempertimbangkan untuk membeli pesawat
tempur multirole baru sampai setelah tahun 2030.
RMAF saat ini
mengoperasikan sekitar 18 pesawat Su-30MKM, yang dikirim dari 2007. Layanan ini
juga baru saja mempensiun 10 MiG-29, yang dioperasikan sejak pertengahan
1990-an.
Sebagaimana dilaporkan Jane Kamis 28 November 2019, saat
ditanya apakah Malaysia bersedia menerima tawaran pemerintah Rusia untuk
mengambil kembali 28 jet dan menggantinya dengan pesawat baru buatan Rusia,
Sabu menjawab meskipun akuisisi pesawat tempur multirole tidak ada dalam
rencana Kementerian Pertahanan, tawaran itu masih dipertimbangkan.
Penawaran dilaporkan mencakup transfer model Su-35 atau MiG-35
baru dan juga kemungkinan ditambah dengan sejumlah komoditi seperti minyak
kelapa sawit Malaysia.
Sabu menambahkan bahwa sejalan dengan program modernisasi jangka
panjang RMAF, pihaknya akan terus memprioritaskan mempertahankan armada
Su-30MKM yang ada dan delapan Boeing F / A-18 Hornet yang diperoleh pada akhir
1990-an. Prioritas ini akan berlanjut hingga 2030, katanya
Sabu menambahkan bahwa prioritas pengadaan jangka pendek
untuk RMAF termasuk pesawat patroli maritim, pesawat tanpa awak kelas
medium-altitude, long-endurance (MALE) dan jet tempur ringan/pesawat latih.(Jejaktapak)