Mediaapakabar.com-Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto sejak awal menjabat terus menelaah kekuataan pertahanan Indonesia dan apa yang perlu diperbaiki. Prabowo ingin memastikan pertahanan Indonesia bisa melampaui Minimum Essential Force (MEF) sehingga, Indonesia bisa swasembada alat utama sistem persenjataan (alutsista) bahkan memasok alutsista untuk negara lain.
Dahnil menjelaskan bahwa Prabowo berkomitmen penuh untuk mengembangkan industri pertahanan dalam negeri sehingga sebisa mungkjn mengganti impor alutsista yang dibutuhkan dan memproduksi sendiri di dalam negeri.
Menurut mantan Ketua Umum (Ketum) PP Pemuda Muhammadiyah itu, Prabowo sejak awal menjabat Menhan sudah tau persis seluk beluk pertahanan Tanah Air. Bahkan, Prabowo memahami secara teknis mengenai teknologi persenjataan seperti radar, kapal dan pesawat tempur termasuk juga soal kualitas dan harganya.
Karena itu, lanjut Dahnil, Prabowo jngin memastikan bahwa TNI harus jauh melampaui MEF. Tak hanya memodernisasi sistem persenjataan TNI, tetapi TNI yang sudah kuat harus menjadi lebih kuat.“Sehingga dedikasi Menhan @prabowo ingin memastikan TNI tidak sekedar memenuhi MEF (Minimum Essential Force) namun harus lebih. Proses modernisasi persenjataan hrs diakselerasi. TNI yang sudah kuat harus lebih kuat,” terang Dahnil. “Jalan menuju Alutsista yang layak juga ditempuh dengan jalan se-maksimal mungkin mengurangi impor dengan melakukan substitusi impor khusus alutsista yang bisa diproduksi oleh industri pertahanan dalam negeri. Maka, mendukung penuh pengembangan industri pertahanan dalam negeri menjadi komitmen,” tulisnya.
“Menteri
Pertahanan @prabowo adalah menteri yang sejak awal duduk sebagai Menhan telah
hafal “sudut-sudut” masalah pertahanan Indonesia. Secara teknis beliau paham
teknologi persenjataan, radar, kapal, pesawat tempur, mulai dari kualitasnya
sampai satuan harganya,” bebernya.
Sumber :
Sindonews.com