Instansi Pemerintah Khawatir Tak Ada Pendaftar CPNS 2019

Media Apakabar.com
Senin, 11 November 2019 - 09:20
kali dibaca
Ada yang unik dalam pengumuman seleksi CPNS 2019 di Kabupaten Pulau Morotai. Dimana pengumuman tersebut ada keterangan ditujukan kepada Para Pencari Kerja Dimana Saja Berada. Foto/Istimewa
Mediaapakabar.com-Pengumuman seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2019 di Kabupaten Pulau Morotai terlihat unik dan lain dari biasanya. Dimana pengumuman tersebut ada keterangan ditujukan kepada Para Pencari Kerja Dimana Saja Berada.

Pengumuman tersebut cukup mengelitik ini karena selama ini jarang ada pengumuman CPNS dengan keterangan ditujukan untuk pihak tertentu. Menurut Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengatakan hal tersebut memang menunjukkan instansi ketakutan tak ada pendaftar CPNS.

“Saking takutnya tidak ada pendaftar. Daerah terpencil,” ujarnya melalui pesan singkatnya, Minggu (10/11/2019) dilansir Sindonews.com.

“Mencari dokter, S1-Teknik (mesin, sipil, arsitektur) atau guru fisika, matematika, biologi, kimia tidak semua bisa. Di Jawa tidak masalah, tapi di daerah terpencil sangat terbatas,” jelasnya. Bima menuturkan hal ini diperparah dengan keinginan daerah yang mengutamakan putra daerah tanpa dibarengi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sehingga antara kebutuhan dan ketersediaan SDM tidaklah nyambung.

“Pemdanya sering hanya memilih putra daerahnya sendiri karena tekanan pencari kerja di daerah, terutama di Papua dan Papua Barat. Jadi selalu ada mismatch. Antara kebutuhan dan ketersediaan tidak nyambung,” tuturnya.

Menurutnya sebenarnya data peserta seleksi CPNS ini bisa digunakan oleh Pemda untuk sesegera mungkin memperbaiki kulitas pendidikan dan ketersediaan SDM-nya. Peningkatan kualitas SDM tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah pusat semata.

“Harus bersama-sama. Pemkab/pemkot berkonsentrasi untuk meningkatkan kualitas sekolah dasar dan SMP. Pemprov untuk SMA dan SMK,” katanya.

Dia menilai daerah perlu membuka diri terhadap SDM di luar daerahnya, sehinga isu putra daerah tidak perlu disuburkan. Di sisi lain pemerataan SDM aparatur akan menjadi tugas Badan Manajemen Talenta jika sudah terbentuk nantinya.

“Pemdanya sering hanya memilih putra daerahnya sendiri karena tekanan pencari kerja di daerah, terutama di Papua dan Papua Barat. Jadi selalu ada mismatch. Antara kebutuhan dan ketersediaan tidak nyambung,” tuturnya.

Menurutnya sebenarnya data peserta seleksi CPNS ini bisa digunakan oleh Pemda untuk sesegera mungkin memperbaiki kulitas pendidikan dan ketersediaan SDM-nya.

Peningkatan kualitas SDM tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah pusat semata.
“Harus bersama-sama. Pemkab/pemkot berkonsentrasi untuk meningkatkan kualitas sekolah dasar dan SMP. Pemprov untuk SMA dan SMK,” katanya.

Dia menilai daerah perlu membuka diri terhadap SDM di luar daerahnya, sehinga isu putra daerah tidak perlu disuburkan. Di sisi lain pemerataan SDM aparatur akan menjadi tugas Badan Manajemen Talenta jika sudah terbentuk nantinya.

Dia mengatakan, ketiadaan pelamar memang sering terjadi terutama di daerah-daerah terpencil. Terutama jika berkaitan mencari tenaga-tenaga kesehatan ataupun pendidikan.

Sumber Sindonews.com

editor:armen
Share:
Komentar

Berita Terkini