Edan! Balita di Samarinda Disiksa Ibunya karena Wajahnya Mirip dengan Mantan Suami

armen
Sabtu, 23 November 2019 - 14:45
kali dibaca
MD, 3, batita yang disiksa ibu kandungnya sendiri sampai kakinya patah.

Mediaapakabar.com- Edan, seorang batita berinisial MD, 3, di Samarinda, Kalimantan Timur, menjadi korban kekerasan ibu kandungnya sendiri, MO. Akibat penganiayaan itu, MD mengalami patah tulang.

MO sengaja menganiaya balitanya karena dipicu perasaan benci. Wajah dan perilaku MD yang mirip mantan suaminya.

Kejadian ini terjadi di Kecamatan Samarinda Ulu, Kaltim. Peristiwa ini terungkap dari ibu angkat MD berinisial IA. Awalnya IA seperti mendapat firasat bahwa ada hal buruk yang menimpa anak asuhnya tersebut. Apalagi IA sudah sebulan terakhir tidak pernah bertemu anak asuhnya itu.

Atas dorongan firasat itu, IA dan suami memutuskan berkunjung ke rumah MD. IA mengatakan, setiap menggendong bocah malang itu, selalu saja ada bekas luka di tubuhnya. Bahkan kondisi berat badannya kerap menurun.

Seperti tak diberi makan. IA pun menaruh curiga pada MO. Tetapi karena belum memiliki bukti, IA tidak bisa melakukan apa-apa.

“Kami tidak melihat langsung. Jadi kami cuma bisa diam. Cuma rasa curiga saya sangat besar sekali. Masa luka besar karena cakaran kucing. Kan, tidak masuk akal,” ungkap IA kepada awak media , Kamis (21/11) kemarin.

Dirinya pun kaget ketika melihat kondisi anak angkatnya tersebut di rumah. MO menolak ajakan IA agar MO dibawa ke rumah sakit. Tetapi IA tak habis akal. IA lalu mengancam jika MD tidak dibawa ke rumah sakit, maka dia akan melaporkan kejadian ini kepada polisi. MO pun luluh. Dia memperbolehkan IA membawa anaknya.

“Korban kami bawa atas pengetahuan Pak RT setempat. Ditandatangai pula kalau kami boleh membawa korban untuk dirawat,” terang IA.

“Nah, setelah dirawat tiga hari barulah ketahuan kalau kaki MD patah di bagian paha. Karena itu dia tidak bisa berdiri,” ungkapnya.

Sambil MD dirawat, rupanya hal ini sudah dilaporkan kepada Tindak Pidana Kekerasan (Tipiker). Sebuah lembaga swadaya masyarakat yang menangani anak-anak dan perempuan korban kekerasan.

Dari situlah persoalan ini masuk Sri pun menerangkan bahwa psikolog sudah memeriksa pelaku dan menyatakan bahwa MO stres berat. Bahkan jika hal ini tidak ditangani akan berakibat pada gangguan kejiwaan. Malahan bisa jadi pelaku juga membunuh. Namun, pelaku juga mengaku bahwa ada itikad baiknya untuk sembuh dan berobat.

“Jadi saya juga sudah berkonsultasi dengan psikologi dan kepolisian bagaimana menangani kasus ini. Apalgi dia punya anak bayi. Hanya saja dengan anak bayi itu dia tidak bermaslaah . Hanya sama MD ini saja dia sering aniaya,” terangnya.ke jajaran Reskrim Polsekta Samarinda Ulu. Polisi juga telah mendatangi MD 13 November lalu.

Pemilik Yayasan Rumah Aman, Sri Utari mengatakan bahwa yang bersangkutan atau pelaku sudah bertemu. Bahkan mengakui perbuatannya. Saat ditanya, MO memang menyiksa MD, sampai kaki anaknya itu patah.

“Dia juga mengalami stres berat sejak kehamilan anak ini. Sebelumnya dia (MO, Red) dicerai suaminya. Ditinggal saat hamil. Jadi dia bawa pikiran itu sampai melahirkan. Dia bilang anaknya itu mirip bapaknya. Makanya dia sering benci dan menyiksa anaknya,” tuturnya.

Sumber : JPNN.com
Share:
Komentar

Berita Terkini