Diancam Sanksi Amerika, Serbia Buru-Buru Hentikan Rencana Pembelian S-400

Media Apakabar.com
Sabtu, 09 November 2019 - 09:12
kali dibaca
S-300V4 / Sputnik
Mediaapakabar.com-Diancam Sanksi Amerika, Serbia Buru-Buru Hentikan Rencana Pembelian S-400.

Presiden Serbia Aleksandar Vucic dalam sebuah wawancara dengan televisi nasional RTS mengatakan negaranya tidak akan membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia. Dia membantah pernyataanya sendiri beberapa hari sebelumnya.

S-400 Rusia yang disebut NATO sebagai SA-21 Growler adalah sistem rudal darat ke udara jarak jauh dan menengah  yang mulai beroperasi pada tahun 2007.  Senjata ini dirancang untuk menghancurkan pesawat, rudal jelajah dan balistik, dan juga dapat digunakan terhadap instalasi darat. S-400 dapat menyerang target pada jarak hingga 400 km dan pada ketinggian hingga 30 km.

Vucic saat menghadiri latihan Slavic Shield-2019 Rusia-Serbia dan melihat langsung sistem rudal S-400 dan Pantsyr-S dia mengatakan bahwa suatu hari Serbia akan dapat membeli sistem ini, tetapi saat ini negara tersebut kekurangan 500 juta euro untuk pembelian mereka. Pada saat yang sama, Vucic mengatakan Serbia siap menerima S-400 dari Rusia sebagai hadiah,dilansir jejaktapak.com

Amerika cepat menanggapi pernyataan Vucic. Perwakilan Khusus Amerika untuk Balkan Barat, Matthew Palmer memperingatkan dalam sebuah wawancara dengan televisi Makedonia selama kunjungannya ke Skopje bahwa pembelian sistem S-400 dari Rusia akan memungkinkan sanksi Amerika terhadap Beograd.

Serbia menganggap peringatan Amerika dengan serius. “Apa yang saya lihat adalah senjata yang mengesankan. Kami tidak punya niat untuk membeli [sistem S-400] karena kami tidak punya uang untuk membayarnya, mengingat pembangunan jalan raya dan berbagai proyek. Kami akan memperkuat pertahanan udara dengan sistem Pantsyr atau yang lain yang tidak ada dalam daftar sanksi, “katanya kepada televisi nasional RTS Rabu 5 November 2019 dan dikutip TASS.

Surat kabar Vecernje Novosti sebelumnya melaporkan bahwa pemerintah Serbia mempertimbangkan membeli sistem rudal darat ke udara S-400 dengan kredit jangka panjang. Koran itu juga mengatakan bahwa 14 pesawat Serbia mensimulasikan musuh selama latihan.

Mereka semua secara simulasi ditembak jatuh dalam waktu kurang dari tiga menit oleh sistem S-400 yang menembakkan 26 rudal. Surat kabar itu juga mengatakan bahwa sekelompok perwira Serbia telah menjalani pelatihan di Rusia untuk belajar mengoperasikan sistem S-400.

Latihan Slavic Shield-2019 Rusia-Serbia yang digelar pertama kali terdiri dari dua tahap. Tahap pertama berlangsung pada bulan September di pusat pelatihan tempur Angkatan Udara Rusia di Wilayah Astrakhan selatan. Sedang tahap kedua digelar di Serbia.

Sumber jejaktapak.com

editor:armen
Share:
Komentar

Berita Terkini