AL Cari Cara Pertahankan Rudal Trident Hingga 2080

armen
Sabtu, 16 November 2019 - 14:15
kali dibaca


Mediaapakabar.com-Tahun fiskal ini, angkatan laut Amerika Serikat  akan mulai melihat teknologi baru apa yang perlu dikembangkan untuk mempertahankan dan memodernisasi senjata nuklirnya sehingga mereka dapat beroperasi di kapal selam rudal balistik kelas-Columbia hingga tahun 2080-an.

Setelah rudal Trident D5 menjalani upaya perpanjangan hidup pertama atau original life extension effort (D5 LE),  US Navy menentukan bahwa rudal yang diluncurkan dari kapal selam tersebut akan menjalani upaya D5 LE2 yang akan memasukkan teknologi baru jika memungkinkan serta menemukan cara baru untuk mengganti bagian lama yang tidak lagi dapat diproduksi, dan menjaga agar misil dapat diandalkan sebagai pencegah strategis selama lebih dari enam dekade.

“Kami mulai tahun ini – untuk pertama kalinya dalam anggaran kami, dan inti sebenarnya  adalah melihat semua teknologi baru yang perlu kita pikirkan tentang bagaimana kita akan mengambil apa yang kita miliki hari ini, bagaimana kita akan memodernkannya dan bagaimana kita akan membuatnya bertahan seumur hidup Columbia, yang kita semua tahu akan sampai 2084, ” kata Direktur Strategic Systems Program (SSP) US Navy Vice Admiral Johnny Wolfe  sebagaimana dikutip USNI News dan dilansir jejaktapak, Sabtu (16/11).

Wolfe mengatakan upaya perpanjangan hidup pertama telah berjalan dengan baik, dengan lima uji terbang pada tahun lalu menunjukkan rudal masih dapat menerbangkan lintasan yang seharusnya. Bahkan, tiga motor yang terlibat dalam tes yang berusia sekitar tiga dekade dilakukan seperti baru selama tes, katanya.

Namun, upaya perpanjangan kehidupan pertama ini tidak akan mampu membuat rudal bertahan sampai akhir kehidupan SSBN Columbia.

Sebagai contoh, kata Wolfe, Angkatan Laut Amerika memutuskan sekitar enam tahun  lalu untuk mengakhiri produksi  post-boost control system, dan bahan-bahan unik digunakan dalam sistem itu. Dengan hilangnya basis industri, Angkatan Laut perlu mengembangkan sistem post-boost control baru dengan bahan baru, berdasarkan apa yang dapat diberikan industri saat ini.

Editor  : Armen
Share:
Komentar

Berita Terkini