Perpustakaan BI Sumut Gelar Bedah Buku Espresso dan Kelas Penulisan Kreatif

Media Apakabar.com
Selasa, 15 Oktober 2019 - 08:29
kali dibaca
Bank Indonesia Sumut Gelar Bedah Buku 

Mediaapakabar.com-Perpustakaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara memiliki koleksi buku sebanyak 7.300 eksemplar, koleksi periodical 1.162 eksemplar, berlangganan 9 surat kabar dan 4 majalah.

Hal ini diungkapkan Kepala Kpw BI Sumut Wiwiek Sisto Widayat diwakili Kepala Group Advisory dan Pengembangan Ekonomi  Ibrahim di acara Bedah Buku Espresso dan Kelas Penulisan Kreatif di Lantai 9 Gedung BI Jalan Balai Kota Medan, Senin(14/10/2019) siang.

Ibrahim menyebutkan, bedah buku dengan nara sumber  sekaligus penulis buku Bernard Batubara dengan Moderator sekaligus Narasumber Kelas Penulisan Kreatif Tesara Rafiantika mendapat sambutan hangat itu dihadiri  para pejabat dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sumut dan Medan, Ikatan Penulis dan Pustakawan Sumut dan Medan, Genbi dan perwakilan penerima BI Corner.

Dikatakannya, selain koleksi tersebut di atas, juga di perpustakaan tersebut secara rutin terdapat koleksi perpustakaan juga ditambah dengan publikasi BI terdiri dari buku statistic ekonomi derah, laporan dan buku kajian ekonomi keuangan dan regional serta jurnal-jurnal.

“Penyelenggara Bedah Buku sebagai sarana promosi perpustakaan KPw BI Sumut yang diharapkan kegiatan ini timbul minat dan rasa ingin tahu para peserta lebih dalam  mengenai buku yang akan diulas, jelasnya.

Dari ketertarikan akan buku tersebut, katanya, peserta selanjutnya secara rutin mengunjungi perpustakaan BI Sumut. Atas pertimbangan inilah, kegiatan bedah buku secara rutin dilaksanakan karena dianggap efektif untuk menarik minat kunjung peserta bedah buku ke perpustakaan.

“Bedah buku ini diharapkan menjadi magnet bagi pengunjung untuk terus datang ke perpustakaan, sehingga masyarakat semakin mengenal keberadaan Perpustakaan KPw BI Sumut, ujar Ibrahim.

Perpustakaan BI dapat dikunjungi dan melayani masyarakat baik pegawai, mahasiswa, dosen dan lainnya yang telah melakukan kerjasama pemanfaatan fasilitas dengan berbagai universitas.

Ibrahim juga menuturkan, mungkin di antara kita, ada bertanya mengapa BI tidak mengadakan Bedah Buku terkait ekonomi maupun keuangan.Yang jelas Agustus lalu, BI telah melaksanakan kegiatan Bedan Buku dengan judul Pasar Valuta Asing sehingga untuk bedah buku berikutnya disesuaikan dengan program perpustakaan yakni membangun literasi baca dan tulis.

Jadi even yang digelar ini, selain mengenai buku Espresso dilanjutkan dengan kelas penulisan kreatif.Diyakini setiap orang dapat menulis,apalagi kita sekarang hidup di era tehnologi informasi yanag seba mudah sehingga meulis dapat dilakukan dimana dan  kapan saja, tukasnya.

Selain itu Juga, lanjutnya Bedah Buku sebagai  bentuk kepedulian BI untuk mencerdaskan  anak bangsa serta dedikasi untuk negeri.BI melalui program sosialnya telah memberikan  2 unit pojok baca seperti di TK  Hang Tuah Belawan dan TK Nur Aisyah Medan dan 17 BI Corner lengkap dengan buku-buku dalam Bahasa Indonesia dan bahasa Inggris kepada perguruan tinggi, SMA dan SMP di wilayah kerja KPw BI Sumut.

Bernard Batubara yang Karya lepasnya, mulai dari puisi hingga cerpennya banyak beredar di dunia maya. Penulis yang juga dikenal dengan nama Benz Bara itu merilis buku perdananya yang berjudul Angsa-angsa Ketapang. Sejak saat itu, nama Bernard semakin dikenal di kalangan pecinta buku dan sastra.

Latar belakang Bernard yang lahir dan besar di Pontianak, serta kini menetap di Yogyakarta, membuat banyak anak daerah kagum dengan kesuksesannya.Tentunya banyak pertanyaan dari penulis daerah yang ditujukan padanya.

Pertanyaan yang paling sering didapatkannya adalah, “bagaimana sih caranya bisa sukses jadi penulis Ibu Kota?”"Pertanyaan ini sering sekali, bahkan bisa dibilang yang paling banyak ditanyakan ke saya. Mereka tanya, bagaimana tipsnya bisa jadi penulis sukses di Jakarta, padahal menurut saya saat ini apa bedanya penulis Jakarta dengan penulis Yogyakarta, misalnya," ujar Bernard Batubara saat menjadi pembicara di acara tersebut di atas.

Dengan antusias, penulis yang lahir pada 9 Juli 1989 itu pun membeberkan pandangannya mengenai kesuksesan seorang penulis. Baginya, penulis sukses itu bukan diukur dari lokasinya. Bukan hanya di Jakarta, semua penulis, menurutnya, punya kesempatan yang sama untuk sukses dan besar.

Dia memberi tips untuk menjadi penulis sukses meski kamu berasal dari daerah yang merasa punya akses terbatas dalam mempublikasikan karya-karyamu yakni ubah  mindset, tekun berkarya, melek digital.

(abi)
Share:
Komentar

Berita Terkini