Munculnya Beruang Madu Buat Resah Warga di Madina, Ini yang Dilakukan BTNBG....

Anonim
Minggu, 06 Oktober 2019 - 10:22
kali dibaca
Doc.apkabar
Mediaapakabar.com- Kemunculan beruang madu (Helarctos malayanus) beberapa minggu terakhir ini membuat resah warga Desa Simpang Duhu Dolok, Kecamatan Ulu Pungkut Resort 4 Alahan Kae, Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Untuk mengatasi keresahan warga tersebut Balai Taman Nasional Batang Gadis (BTNBG) memasang dua kandang jebak.

Kepala Sub Bagian Tata Usaha BTNBG Madina, Bobby Nopandry mengatakan bahwa warga resah ketika bekerja di kebun mereka melihat ada berupa jejak cakaran di pohon. Selain sempat dilihat oleh warga, beruang juga meninggalkan jejak kemunculannya dengan cakaran di batang pohon.

"Warga, sebenarnya sudah terbiasa melihat beruang namun kemunculannya selama dua minggu kali ini membuat warga resah. Oleh karena itu, warga meminta kita untuk mengevakuasinya," katanya, Sabtu (5/10/2019)sore.

Dikatakannya, diduga beruang yang muncul kali ini adalah beruang yang sama dengan beberapa bulan lalu sudah dihalau untu kembali masuk ke hutan. Namun, menurutnya masih harus dipastikan dengan pemasangan camera trap. Pihaknya sudah meminta kepada rekan-rekannya untuk memasang camera trap sehingga dapat diketahui dengan pasti.

"Kalau ada camera trap kan akan kita ketahui, apakah itu beruang dewasa, apakah hanya satu atau dua. Itu gunanya kamera trap," tuturnya.

Selain akan memasang kamera trap, Bobby mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini sudah memasang dua kandang jebak di titik-titik yang potensial. Mengingat, lokasi kemunculan beruang sebenarnya tidak berada di dalam kawasan Taman Nasional Batang Gadis, melainkan di kawasan perladangan warga.

"Desa tersebut adalah desa yang paling dekat dengan perbatasan taman nasional, yakni 1 sampai 1,5 hari jalan kaki. Kalau ditanya seberapa besar ukuran beruang itu, kita kan belum nampak langsung. Kamera trap juga belum dipasang. Tapi kalau meihat cakarannya di batang pohon, itu sudah beruang dewasa," ungkapnya.

Bobby juga menambahkan bahwa dalam penanganan konflik satwa ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa Simpang Banyak Julu untuk mengambil perangkap jebakan sebanyak dua unit lalu membawanya ke Desa Simpang Duhu Dolok. Selanjutnya, tim memasang kandang jebak setelah sebelumnya dilakukan pengecekann lokasi dimana tanda-tanda jejak beruang tersebut.

"Kita juga mengimbau kepada warga untuk mengurangi aktifitas pada malam hari di luar rumah. Jadi memang baru kemunculan yang membuat resah. Kalau menyerang warga, belum," pungkasnya.(ni)
Share:
Komentar

Berita Terkini