Kadis Pertanian dan Peternakan Taput SEY Pasaribu. (Dok) |
"Makan daging babi 100 persen aman," ujar SEY Pasaribu kepada wartawan, Kamis (31/10) dikantornya.
Sebelumnya, hasil pengamatan Dinas Pertanian dan Peternakan Taput di Pasar Tarutung diketahui terjadi penurunan drastis penjualan daging babi. Salah seorang pedagang menyebutkan jika pada pekan besar mereka bisa menjual 13 - 14 ekor.
Namun setelah beredar kabar tak sedap mengenai virus yang menyerang ternak babi, sekarang hanya bisa menjual 3-4 ekor saja.
" Penurunan ini disebabkan ketakutan masyarakat untuk mengkonsumsi daging babi akibat kesimpang siuran pemberitaan tentang penyakit yang menyerang ternak babi di Tapanuli Utara dan di daerah lainnya, " jelas SEY.
Dia menambahkan, berdasarkan keterangan Ka.UPTD Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Dinas Pertanian dan Peternakan Taput drh. Lysmawati Hutapea telah menyampaikan, bahwa wabah penyakit yang menyerang ternak babi yaitu virus Hog Cholera yang tidak menular kepada manusia. Penyakit tersebut hanya menyerang babi saja.
Jadi berita yang beredar tentang mengkonsumsi daging babi yang menderita virus Hog Cholera berbahaya adalah hoax.
Untuk itu , dia mengajak masyarakat Taput untuk kembali mengkonsumsi daging babi karena memakan daging babi itu aman.
"Stop atas informasi hoax dan mari selamatkan peternakan kita, " ajaknya.
Menurutnya, sesuai dengan hasil rapat di Dinas Peternakan Propinsi Sumatera Utara kemarin, virus yang menyerang ternak babi adalah virus Hog Cholera.
Ada 11 daerah kabupaten / kota di Sumut yang ikut rapat kemarin yakni, daerah Kota Medan, Kabupaten Taput, Humbahas, Deli Serdang, Dairi, Karo, Tapsel, Tapteng, Tobasa, Samosir dan Sergei.
" Jadi virus hog cholera ini mulai menyerang ternak babi di Taput sejak awal Oktober 2019. Saat ini sudah 350 an ekor ternak babi di Taput yang mati akibat diserang virus Hog Cholera itu. Daerah yang paling banyak terjangkit yaitu, Kecamatan Siatas Barita, Tarutung, Sipahutar, Pagaran dan Pahae Julu, " jelasnya
Ia juga mengungkapkan, untuk pencegahannya , daerah tertular sudah dilakukan pengobatan dan daerah yang aman sudah dilakukan vaksinasi kepada beberapa ternak babi.
Cara mencegah virus itu, kepada peternak babi perlu melakukan penyemprotan kandang dengan disinfektan dan bisa membersihkan kandangnya dengan deterjen. Kalau ada ternak yang mati sebaiknya jangan dibuang ke sungai tetapi harus dikubur serta jangan memasukkan ternak dari luar.
"Kita sudah membuat surat edaran Bupati Taput melalui PPL dan gereja - gereja supaya disampaikan ke masyarakat. Virus ini tidak menular kepada manusia. Cuma menular ke ternak babi saja, " paparnya.
(Win)