 |
| Doc.apkabar |
Antara lain, sebut Sekretaris DPD Golkar Sumut Riza Fakhrumi Tahir, ke depan kemacetan Kota Medan akan berkurang dengan adanya terobosan pembangunan jalan tol dalam kota sepanjang 30,97 Km.
Bahkan pembangunan didanai pihak swasta itu diperkirakan membutuhkan investasi Rp7 triliun. Terdiri dari tiga seksi yaitu seksi I Helvetia-Titikuning sepanjang 14,28 Km. Seksi II Titikuning-Pulobrayan sepanjang 12,44 Km.
Seksi III Titikuning-Amplas sepanjang 4,25 Km. "Saya menilai program ini belum ada dilakukan oleh gubernur-gubernur sebelumnya," kata Riza, Selasa (10/9).
Kedua, kata Riza, mengatasi masalah banjir di Kota Medan. "Permasalahan ini tidak diatasi menjadi masalah besar," ujarnya. Eramas dalam momen ini dengan cepat mengambil inisiatif melakukan pelebaran di sejumlah sungai yang melintasi Kota Medan.
"Seperti sungai bederah, sungai sei kambing dan sungai babura," sebutnya. Ia menilai apa yang dilakukan Eramas tersebut sebagai atensi dari pemerintah provinsi untuk mengatasi masalah kemacetan dan banjir di ibu kota Provinsi Sumut.
"Selama ini yang dipikirkan oleh gubernur-gubernur sebelumnya itukan permasalahan daerah, biarlah Pemko Medan yang mengatasinya. Itu namanya cara berpikir yang salah, dan yang benar itu dilakukan Edy membantu Pemko Medan dan membangun komunikasi dengan pemerintah pusat untuk mengatasi masalah ini," ungkapnya.
ketiga, Eramas berhasil membangun komunikasi dengan masyarakat. "Bagaimanapun gaya Edy sedikit nampak militernya dan Musa yang lemah lembut, komunikasi tetap dibangun dengan masyarakat. Contohnya ada yang unjukrasa didatangi Edy dan menampung aspirasi para unjukrasa," tutur Riza yang juga Ketua Kasgoro 57 Sumut ini mengakhiri.(threeman bukit)
.jpeg)
