Pembangunan Jembatan Aek Sihapas Dinilai Abal-Abal Serta Minus Kualitas

Anonim
Jumat, 13 September 2019 - 09:03
kali dibaca
Doc.apkabar
Mediaapakabar.com- Pembangunan Jembatan Aek Sihapas senilai Rp 14,5 miliar lebih, diduga bermasalah. Jembatan di Desa Gading, Kecamatan Barumun Tengah, Padang Lawas, Sumatera Utara ini, dikhawatirkan bakal membahayakan pengguna jembatan.

Jembatan dibiayai dari DAU (Dana Alokasi Umum) sebesar  Rp 14.579.736.009 ini, dikerjakan oleh PT Jeshurun Pison Gison. Bernomor kontrak 630/01/WIL II-BM/SPKKHS/VIII/2019.

Pada papan proyek tak diterakan nama konsultan pengawas. Diduga, penunjukan konsultan masih dalam proses lelang.

Pengamatan Mediaapakabar pada pembangunan jembatan diduga tidak sesuai spek. Abutment, material dek penahan dan timbunan oprit, serta pondasi bored pile, diduga tidak memenuhi ketentuan spek rencana serta para pekerja tidak dilengkapi fasilitas keselamatan kerja.

Max Parhusip warga Sibuhuan yang ditemui Kamis, (12/09/19) mengaku sangat mengesalkan proses pembangunan tersebut yang diduga bermasalah tanpa adanya konsultan pengawas.

"Bagaimana mungkin pekerjaan berjalan sementara konsultan pengawas masih dalam proses lelang. Bukankah itu berarti proses pembangunan berlangsung tanpa pengawasan ?"

"Kalau kedalaman bored pile tidak layak, maka hal itu berpengaruh terhadap struktur bangunan jembatan".

"Akibatnya, secara keseluruhan, kondisi jembatan bakal membahayakan pengguna jembatan," tambahnya.

Menurut Max, konsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja, melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek. Pengawas juga menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh pemilik proyek.


"Kehadiran Konsultan pengawas untuk memastikan bahwa pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana, dan dokumen kontrak," tandas Max.

Dihari yang sama, Hafsyah Rianita Harahap ST, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada pembangunan jembatan Aek Sihapas belum berhasil ditemui dikantornya. Saat dihubungi melalui selulernya pukul 15:15 WIB, mengungkapkan pihaknya sedang mengikuti kegiatan di ekspos di kantor Bappeda Palas.

"Saya sedang ada kegiatan ekspos di Bappeda, kalau mengenai jembatan itu saya sudah tidak di Binamarga lagi, langsung saja pak ke kabidnya". Ungkap Hafsyah.

Saat ditanyakan mengenai perannya sebagai PPTK dalam dokumen gambar rencana pembangunan jembatan tersebut pihaknya mengaku sedang tidak bisa ditemui hari itu dan tidak mengetahui kapan acara ekspos di Bappeda dimaksud, selesai.

Kabid Binamarga Pahruddin Alamsyah ST  selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) juga belum berhasil ditemui di kantor PUPR Palas. Melalui selulernya ia mengaku sedang kelapangan di pinarik dan belum bisa dipastikan pukul berapa pihaknya sampai di kantor PUPR.

Saat ditanya mengenai material oprit yang diduga tidak sesuai, Pahruddin menegaskan, belum ada materail oprit yang masuk ke pembangunan jembatan tersebut, padahal terlihat jelas dek penahan tanah dan timbunan oprit sudah dikerjakan

Kadis PUPR Rizal Harry Rizal Hasibuan ST selaku pengguna anggaran tidak dapat ditemui di kantornya. Menurut staf yang berjaga di kantor tersebut, Kadis PUPR Palas sedang keluar kota. (Robert Nainggolan).
Share:
Komentar

Berita Terkini