Ist |
Dilansir dari Lipitan6, Selasa (13/8/2019) saat itu, dia tengah melakukan penyelidikan di Kabupaten Puncak. Bersama rekannya, Bripka Alfonso, dia mengendari sepeda motor.
Sekitar pukul 11.00 WIT, Senin (12/8/2019), dia tiba di Kampung Usir. Seorang kawan pun memanggilnya. Bripka Alfonso kemudian menghentikan sepeda motornya. Lantas, Briptu Hedar menghampiri kawannya tersebut. Ketika itulah tragedi tersebut terjadi....
Sekelompok orang tiba-tiba datang dan langsung membawanya. Kejadian begitu cepat. Bripka Alfonso bahkan tak sempat melakukan perlawanan. Dia yang masih berada di sepeda motor, langsung kembali dan mengadukan penyanderaan itu ke Pos Polisi Kago, Kabupaten Puncak.
Tim harus bergerak cepat. Polisi segera berkoordinasi dengan TNI untuk melakukan pendekatan terhadap para tokoh masyarakat di Puncak.
"Kapolres Puncak Jaya, Bupati, dan para tokoh masih melakukan negosiasi terhadap kelompok tersebut," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo.
Dedi curiga para pelaku adalah anggota dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Meski selama ini, lanjut dia, daerah tersebut tidak memiliki catatan buruk. Polri pun selalu aktif berkomunikasi dengan warga setempat.
Namun, beberapa jam setelah disandera, Briptu Hedar ditemukan dalam keadaan tak bernyawa. Jenazahnya kemudian dievakuasi ke puskesmas setempat. Hal itu dikonfirmasi oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal.
"Jasad Briptu Hedar ditemukan pukul 17.30 WIT. Saat ini jenazah telah dievakuasi ke Puskesmas Ilaga," kata Kamal.(ni)