Sebelum Dibunuh,Kristina Selalu Berteriak Minta Tolong

Media Apakabar.com
Jumat, 09 Agustus 2019 - 23:29
kali dibaca
Pelaku Rinto Hutapea dengan memakai baju tahanan Polres Taput setelah ditetapkan menjadi tersangka.(doc)
Mediaapakabar.com-Minta tolong ternyata tidak menjadi solusi saat ajal menjemput. Hal itulah yang dialami Kristina Br Gultom (20) saat berjuang untuk hidup dari hadangan pelaku Rinto Hutapea (36) warga yang sama di Dusun Pangguan Desa Hutapea Banuarea Kecamatan Tarutung Taput.

Dikutip dari penjelasan pelaku saat sudah ditetapkan menjadi tersangka oleh pihak Kepolisian Resor Taput, korban sebelum menghembuskan nafas terakhir masih kuat menahan pukulan dari pelaku.

Bermula saat diajak mau pulang, korban  tidak mau dan memaki. Niat jahat pelaku muncul seketika.
" Korban sempat berlari 10 meter sebelum pelaku memarkirkan sepeda motornya, korban didorong hingga jatuh.

Korban lari kearah perkebunan warga, oleh pelaku kemudian mendorong korban hingga terjatuh lagi. Korban masih melawan, pelaku makin membabi buta untuk menghabisi korban," ujar Kapolres AKBP Horas M Silaen saat membacakan kronologis pembunuhan Kristina pada press relis kepada sejumlah wartawan, Jumat (9/8/2019) di Mapolres Taput.

Bibir korban dibogem, tidak tahan karena sakit dan hendak menyelamatkan diri, korban berlari sambil merangkak dan  berteriak minta tolong.
Upaya Kristina tidak berhasil, kegilaan pelaku semakin menjadi-jadi dengan menarik kedua tangan korban dan menyeretnya sejauh 10 meter lagi.

Sambil diseret, kembali korban berteriak minta tolong, tapi tidak ada warga yang mendengar teriakan itu.Merasa takut karena teriakan itu, pelaku kembali beraksi dengan membogem kening korban, kemudian meninju pelipis mata sebelah kiri dan bibir korban.

Pada saat korban udah lemas, pelaku kembali menyeretnya. Korban sambil menjerit kesakitan masih terus berteriak minta tolong.

" Tidak sabar lagi, akhirnya korban menghabisi nyawa siswi kelas III SMK karya Tarutung itu dengan mencekik lehernya selama 15 menit. Korban diketahui pelaku telah meninggal saat mengeluarkan air mata dan dari hidung korban keluar darah dan bercak hitam," rinci Kapolres didampingi Kasat Reskrim AKP Zulkarnaen.

Saat ini pelaku mendekam dipenjara dan akan dikenakan pasal berlapis menunggu hasil otopsi dari Rumah Sakit Djasmen Saragih Pematang Siantar.(Win)
Share:
Komentar

Berita Terkini