 |
| Ist |
Korban tewas dengan mengenaskan, selain terseret 16 meter, tangan kiri dan jari tangan kanan korban putus, serta kaki kanan patah.
Dilansir dari Kita Kini, Kamis (15/8/2019) Kanit Lantas Polsek Sunggal, Iptu Syari Ramadhani mengatakan, peristiwa kecelakan lalu lintas antara kereta api nomor KA U79 jurusan Medan-Binjai dengan pengendara betor tersebut terjadi sekitar pukul 19.45 WIB.
Dimana saat itu, disebutkannya Syari, korban mengendarai betor BK 6681 IZ datang dari arah Jalan Rajawali menuju ke arah Jalan besar Medan-Binjai. Sedangkan, kereta api dengan masinis bernama Hari Sutomo melintas dari arah Binjai menuju Medan.
“Sewaktu melintas di perlintasan Jalan Bersama, seorang warga bernama G Simanjuntak (49) meneriaki korban dengan berkata “Awas ada kereta api”, ujar Iptu Syari Ramadhani.
Tapi, Syari menjelaskan, korban tidak menggubrisnya dengan tetap saja berjalan di atas perlintasan rel kereta api.
“Secara bersamaan, kereta api yang melaju arah Binjai menuju Medan seketika menabrak bagian depan betor. Sehingga korban terseret mengarah timur sepanjang 16 meter dan korban meninggal dunia di TKP,” jelasnya.
Pengemudi Betor Tewas Ditabrak Kereta Api Langsung Dibawa ke RS Bina Kasih Sunggal
Selanjutnya, Syari Ramadhani menerangkan, petugas Unit Lantas Polsek Sunggal yang memperoleh informasi adanya kecelakaan tersebut langsung menuju ke lokasi.
“Setiba di lokasi kejadian. Petugas mendapati pria paruh baya tersebut sudah tergeletak di pinggir rel kereta api dengan kondisi mengenaskan dan meninggal dunia. Kemudian, jasad korban langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Bina Kasih, Kecamatan Medan Sunggal,” terangnya. (ni)
.jpeg)
