Disebabkan TKI Asal Sumut Ini Sakit, Sang Majikanpun Membuangnya Depan Kantor KJRI Penang

Anonim
Minggu, 25 Agustus 2019 - 10:17
kali dibaca
TKI Asal Sumut. Analisa Daily (Ist)
Mediaapakabar.com- Situasi memprihatinkan dialami Meimeris Tumanggor (37) Tenaga Kerja Indonesia (TKI) wanita kelahiran Tumba Jae, Tapanuli Tengah, dengan alamat paspor di Pematang Siantar, Sumatera Utara (Sumut).

Selama 3 tahun bekerja di Satu sekolah di Bukit Martajam, Penang, Malaysia, tanpa diberi gaji dan ketika jatuh sakit dibuang majikannya di halaman depan Kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Penang.

Namun karena tak punya Paspor dan takut ditahan serta dipulangkan, Meimeris Tumanggor tak berani masuk KJRI, dan hanya berani di halaman KJRI. Dia ditemukan anggota NGO Perkumpulan Persatuan Masyarakat Indonesia di Malaysia (Permai), kemudian membawanya ke Rumah Sakit Kerajaan Malaysia di Bukit Martajam, Penang.

Nuraisyah dari Perkumpulan Persatuan Masyarakat Indonesia di Malaysia (Permai) kepada Puteri, pengusaha wanita asal Penang Malaysia yang memiliki jaringan bisnis di Medan kepada jurnalis melalui WhatsApp hingga di turunkan Analisa Daily, Minggu (25/8/2019) menjelaskan, Permai yang menaruh perhatian kepada Memeris Tumanggor sempat berupaya menghimpun dana agar bisa memulangkan Meimeris ke kampung halamannya.

Tetapi dokter yang merawatnya tidak mengizinkan Meimeris dibawa, karena selain penyakitnya butuh perawatan ekstra, juga dikhawatirkan cukup berbahaya karena TB bisa menular.

Selain itu dana terhimpun juga belum cukup untuk membayar perobatan Meimeris yang menderita TB Paru sehingga terpaksa harus terus di RS tersebut, padahal biaya pengobatannya sudah membengkak terus sekarang mencapai RM 20.000.

Nuraisyah menceritakan, Meimeris Tumanggor di Malaysia sejak tiga tahun yang lalu bekerja dengan seorang WN Malaysia keturunan India, namun tidak pernah diberi gaji selama tiga tahun bekerja sampai Meimeris jatuh sakit.

Anehnya bukan malah diobati, tapi dibuang ke KJRI. Gaji dijanjikan WN Keturunan India itu baru diberikan bila Maimeris pulang ke Indonesia, saat dibuang ke KJRI, Maimeris hanya diberi uang RM 1300.

“Tumanggor bekerja di Malaysia atas jasa agen yang hingga saat ini menahan paspor dan surat surat penting lainnya,” katanya.

Mengingat kondisi Maimeris Tumanggor yang memprihatinkan, Nuraisyah mengharapkan bantuan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi, untuk bisa memberikan bantuan dan membawa pulang kembali Maimeris ke Sumut.

“Kami khawatir bila tak diobati serius, Penyakit Maimeris bisa makin parah dan mengancam jiwanya. Tolong kami Pak Gubernur,” harap Nuraisyah.(ni)
Share:
Komentar

Berita Terkini