Mengenang Alm.Sutopo Sang Perokok Pasif

Anonim
Sabtu, 13 Juli 2019 - 09:44
kali dibaca


Alm. Sutopo Purwo Nugroho
Mediaapakabar.com- Mantan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Almarhum Sutopo Purwo Nugroho bukanlah seorang perokok aktif. Bahkan alm. tidak pernah semasa hidupnya mencoba untuk merokok aktif. Namun sayangnya, waktu it alm. tidak sadar kalau menjadi perokok pasif ternyata lebih berbahaya.

Dalam video di medsos, Alm.membeberkan tentang bahaya rokok untuk semua kalangan.Bahwa dalam lingkungan kerjanya banyak yang perokok. Padahal alm. dan keluarganya tidak ada yang merokok.

Semua orang tau, perokok berdampak buruk bagi kesehatan sendiri dan juga orang lain. Saat seseorang menghisap rokok, sebagian besar asapnya tidak masuk ke paru-paru perokok, melainkan dilepaskan ke udara sehingga dihirup oleh mereka yang tidak merokok.

Makin sering seseorang terpapar asap rokok, makin tinggi pula risiko gangguan kesehatan yang dialami perokok pasif.

"Terus menghirup asap rokok secara pasif dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terserang kanker paru-paru sebanyak 25 persen," kata dokter Kevin Adrian dari Alodokter dalam keterangan tertulis, Sabtu (13/7/2019).

Selain itu, perokok pasif juga meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, yang dapat menyebabkan serangan jantung, nyeri dada, dan gagal jantung.

Asap rokok yang dihirup juga dapat mengakibatkan pengerasan arteri, atau yang disebut dengan aterosklerosis. Hal ini dapat disebabkan oleh lemak, kolesterol, dan zat lainnya (seperti bahan kimia pada rokok) yang terbentuk di dinding arteri.

"Pengerasan pembuluh darah dapat menyebabkan penyempitan arteri dan menghalangi aliran darah," katanya.

Dikatakannya, asap rokok tidak hilang begitu saja setelah dihembuskan karena bisa bertahan di udara 2,5 jam.

Asap rokok akan tetap ada meski tidak terdeteksi oleh indera penciuman maupun penglihatan. Hal ini juga berlaku di tempat tertutup yang tidak luas, seperti di dalam mobil. Bahkan asap rokok mungkin masih ada dalam jumlah besar meskipun orang tersebut telah berhenti merokok.(WE)


Share:
Komentar

Berita Terkini