 |
| Ist |
Mediaapakabar.com- Sepanjang tahun ini ternyata penyebaran penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) di dunia menunjukkan tren peningkatan. Hal ini telah dirangkum oleh World Health Organization (WHO). Laporan WHO yang dilansir dari Tirto menggambarkan bahwa penyebaran penyakit ini menunjukkan perkembangan yang tinggi.
Selain itu, usaha memerangi IMS semakin sulit karena beberapa bakteri telah menunjukkan gejala resistensi antimikrobial. Badan kesehatan PBB itu menyebut ada lebih dari satu juta IMS terjadi setiap hari.
Saat ini, IMS diderita oleh satu dari 25 orang di dunia, dengan jumlah infeksi baru (antara klamidia, gonore, sifilis, dan trikomoniasis ) per tahun sebanyak 276 juta. Mirisnya, IMS tak hanya membikin masalah pada orang dewasa saja, tapi bisa mempengaruhi harapan hidup janin, atau anak yang baru dilahirkan.
Namun selain menular secara seksual, beberapa jenis IMS juga bisa menular dengan cara non-seksual, seperti melalui darah atau produk darah. Banyak IMS — termasuk sifilis, hepatitis B, HIV, klamidia, gonore, herpes, dan HPV —dapat ditularkan dari ibu ke anak selama kehamilan dan persalinan.
Selama ini salah satu faktor penyebab yang membikin penyakit ini sulit ditekan jumlahnya adalah minimnya pengetahuan terkait IMS. Individu yang mengalami gejala IMS, seringkali enggan memeriksakan diri kepada tenaga kesehatan karena malu.
Meski kasusnya kurang umum, tapi kondisi itu tetap membuat pencegahan dan pengobatan IMS jadi kritis. Resistansi gonore terhadap obat telah dilaporkan di banyak wilayah, termasuk Asia, Eropa, Afrika Selatan, Kanada, Australia, Jepang, dan Eropa.
Bahkan fenomena ini terjadi di banyak kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Tangerang, Palembang, Yogyakarta, Pontianak, Samarinda, Makassar, dan Kupang.**
.jpeg)
.jpeg)
