Debat Panas Rocky Gerung vs Rustam Ibrahim Masih Berlanjut, Ribut Soal Istana dan Cebong Sekolam

Admin
Rabu, 10 Juli 2019 - 11:17
kali dibaca
Rustam Ibrahim vs Rocky Gerung
Mediaapakabar.com - Filsuf, akademisi dan intelektual publik Rocky Gerung terlibat perdebatan panas dengan Direktur Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Rustam Ibrahim.

Debat panas Rocky Gerung vs Rustam Ibrahim di Twitter telah berlangsung selama 6 hari, mulai 4 Juli pukul 11:34 hingga 9 Juli pukul 13:49 WIB.
Meski sudah berlangsung selama 6 hari, belum ada tanda-tanda debat Rocky Gerung vs Rustam Ibrahim bakal berakhir.
Selama debat, Rocky Gerung dan Rustam Ibrahim saling mengkritik dengan melontarkan kalimat-kalimat yang membuat panas telinga.
Ibrahim menyebut pilihan kata-kata Rocky Gerung kaulitasnya sama dengan hater, ngaciro, mukidi, dungu, dan cebong. Rocky sekaliber buzzer dan hater.
Ibrahim juga menduga Rocky Gerung ikut menyumbang merosotnya perolehan suara Partai Demokrat hampir 2,5 persen.
Berikut ini debat panas Rocky Gerung vs Rustam Ibrahim di akun Twitter @rockygerung dan @RustamIbrahim, mulai 4-9 Juli 2019.
Rocky Gerung: Badai Ngaciro masih berlanjut. Pesta ditunda.
Rustam Ibrahim: Katanya intelektual, tapi pilihan kata2nya kualitas hater: Ngaciro, Mukidi, dungu, cebong, sekolam @rockygerung
Rocky Gerung: Ok Pak, saya tata dalam 1 kalimat: Ngaciro mengingatkan Mukidi agar berhenti dungu, tapi cebong sekolam justru melarang. Cukup intelektual?
Rustam Ibrahim: Katanya intelektual tapi legitimasi saja @rockygerung tdk faham. Hasil Pilpres sendiri legitimasi demokrasi, Keputusan MK legitimasi hukum. Niat baik ditafsirkan gugup? Atau anda memang proponen proyek post truth. Kampanye sdh selesai Bung, kembalilah jd akademisi/intelektual.
Moral apa? Sudah baca definisi legitimasi. Legitimasi itu didukung oleh publik (Pilpres), dukungan hukum, keputusan KPU, MK. Maksud anda legitimasi post truth?
Rocky Gerung: Sudah baca definisi medali kaleng? Itu medali legal, dipesan panitia, dikalungkan panitia, yang tepuk tangan juga panitia. Selamat tepuk tangan pak.
Rustam Ibrahim: Saya malah prihatin @rockygerung Ada orang sekelas anda merendahkan lembaga2 hukum dan demokrasi hanya untuk mendapat tepuk tangan para pengagum. Seperti mereka bertepuk tangan ketika Anda menyebut kitab suci sebagai fiksi. Apa kata “boss” almarhum Rahman Tolleng dan Sjahrir?
Rocky Gerung: Wow.., anda baru pulang dari akhirat mencari legitimasi? Dapat berapa Pak?
Rustam Ibrahim: Ada 3 jenis kecerdasan. 1 jenis memahami hal2 utk diri sendiri, 2 menghargai apa yg org lain dapat mengerti, 3 tidak memahami utk diri sendiri maupun melalui orang lain. Jenis pertama sangat baik, kedua baik, & jenis ketiga TIDAK BERGUNA-Niccolo Machiavelli. Anda termasuk mana?
Rocky Gerung: Machiavelli justru membocorkan politik kedunguan istana. Bukan menganjurkannya. Pengetahuan anda terbatas sekali. Pengetahuan kalian, tepatnya.
Rustam Ibrahim: Karena adanya orang2 seperti anda @rockygerung maka ajaran Machiavelli dibutuhkan istana. Barisan sakit hati, penuh kebencian dan tidak sportif menerima kekalahan.
Rocky Gerung: Istana kalian membaca Machiavelli? Gak lagi berlangganan komik? Jangan bercanda, Pak.
Rustam Ibrahim: 1) Tidak harus membaca Machiavelli untuk menjadi seorang negarawan @rockygerung Kearifan dan kerendahan hati bisa memenangkan kecerdasan dan kepongahan. Anda mungkin membaca beberapa buku filsafat, tapi tidak mewarisi sedikitpun kearifannya.
2) Tampaknya anda cukup cerdas @rockygerung tapi kurang kearifan dan pemahaman. Katanya anda sering diskusi dengan Partai Demokrat. Jangan2 saran anda ikut menyumbang merosotnya perolehan suara PD itu hampir 2,5%.
3) Anda ckp cerdas @rockygerung Tapi mungkin kepongahan membedakan dgn teman2 seangkatan anda yg jg cerdas & rendah hati. Spt Ade Armando, Nur Iman Subono & Vedi Hadiz yg jg saya kenal baik. Mrk jadi Doktor & dosen cukup terkemuka. Anda bkn hanya sekaliber buzzer, tapi jg hater.
4) Hebat kamu @rockygerung ternyata pengikut2mu selain banyak akun palsu (bot) juga banyak yang memampang kalimat tauhid. Sayangnya suka membully dengan kata2 penuh caci maki.
Rocky Gerung: Pak, dari kemarin anda rajin menghafal nama orang. Sudah gak ada nama ikan untuk dihafal?
Rustam Ibrahim: Sekedar mengingatkan apakah anda @rockygerung hafal dengan kenyataan diri sendiri, sebelum hafal tentang orang lain.
Jangan gitu sama gurumu yang sudah tiada @rockygerung. Nanti kualat
Mudah2an @rockygerung tidak jadi tupai. Sepandai-pandai melompat sekali akan jatuh juga.
Apa beda @rockygerung dengan epigon2nya. Rocky cukup pintar, tapi pongah. Jika mau masih bisa dipoles. Epigonnya banyak yang pongah tapi bodoh. Useless!
Media televisi yang memberi panggung kepada @rockygerung menurut saya potensial memberi kesempatan orang untuk menghina atau mengolok-olok kepala negara hanya dengan modal kelihaian bermain kata2, demi mengejar rating. Atau itu yang menjadi motifnya? @karniilyas @ILCtvone.
Rocky Gerung: Lha, anak band si Jae yang bodoh, nape gue yang lu suruh turun panggung? Nalar, Pak. Masih pagi, jangan dungu.
Rustam Ibrahim: Menurut pendapat saya, sudah waktunya Presiden @jokowi menerapkan kata2 Machiavelli: “It is better to be feared than loved, if you cannot be both”. Membiarkan orang menghina dan memfitnah kepala negara, tidak akan dilihat sebagai kebaikan, tapi kelemahan @DivHumas_Polri.
Banyak yang menyarankan agar saya tidak melayani cuitan @rockygerung Lantas bagaimana kita ingin membersihkan “kotoran” tapi tidak mau berkotor tangan? Yang dibutuhkan oleh hoax, fitnah, kebohongan, hinaan untuk menang hanyalah orang2 baik yang berdiam diri.
Rocky Gerung: Okedeh Pak. Pimpin gerakan pembersihan itu. Awali dari kolam kalian.
Rustam Ibrahim: Hari-hari anda @rockygerung terobsesi dengan kata kolam, Jangan2 kolam mereka lebih bersih. Periksa diri sendiri dulu. Jangan2 kotoranmu masih nempel.
Rocky Gerung: Buset:)) Si mbah kolam memperpanjang kontrak ngebuzzer. Masalah sandang-pangan, Ndro!
Rustam Ibrahim: Sebagai teman diskusi, anda gagal memberi saran terbaik @rockygerung Turun 2.5% itu besar. Kalau untuk itu ada “fee” lebih baik dikembalikan. Begitu seharusnya sikap seorang profesional!
Saya tidak tahu definisi “ngebuzzer” anda @rockygerung Yang jelas sampai sekarang seluruh cuitan saya gratis. Kalau kehidupan politik anda gratis juga?
Gile lu @rockygerung 80% pengikutmu yang mention ternyata akun palsu dan follower di bawah 10. Bersihkan dulu gih!
Rocky Gerung: Mengapa kalian suka ngintip dompet orang? Mau ikut liburan? Bersihin kolam dulu Pak.
Rustam Ibrahim: Sudah pernah liburan kemana aja @rockygerung Masih sekitar Indonesia?
Rocky Gerung: Saya liburan di hutan. Sudah ke kolam mana aja liburannya, Pak?
Rustam Ibrahim: Sekali2 liburanlah ke dunia peradaban @rockygerung. Kalau saya sukanya kota2 besar dunia.
Liburan ke hutan? You really a lonely man.
Tentu @rockygerung kota2 besar dunia, apalagi kota2 pantai horisonnya sangat luas. Kalau di hutan horisonnya dimana?
Rocky Gerung: Astaga dibikin kongkrit. Horison itu isi kepala. WAWASAN, bukan sunglass.
Rustam Ibrahim: Astaga @rockygerung! Ketahuan mengapa kamu gagal sebagai konsultan atau teman diskusi politik. Selalu berpikir abstrak & memberikan saran2 abstrak. Konsultan politik itu memahami & berpijak pada REALITAS MASYARAKAT utk dapat memberikan saran2 terbaik @AndiArief__ @AgusYudhoyono.
Sengaja dikongkritkan @rockygerung ! Sekali2 anda perlu berpijak pada kenyataan, agar pikiranmu tidak selalu dipenuhi DELUSI dan HALUSINASI
Rocky Gerung: Sesuai slogan mereka: kerja, kerja, kerja. Hasilnya? Kere, kere, kere. Itu enaknya nganggur.
Rustam Ibrahim: Syukurlah sejak jadi “teman diskusi” mereka, kamu sekarang bisa banyak liburan @rockygerung Dulu bisanya hanya ke LBH.
Kalah, gagal, masih berani liburan? Tidak etis kamu @rockygerung
Rocky @rockygerung kamu tampaknya terobsesi betul dengan kata kolam. Jangan2 punya pengalaman “menggairahkan” di kolam.
Rocky Gerung: Ndro, keren bingits si Mbah. Mainnya ke kota besar, pulangnya ke kolam.
Rustam Ibrahim: Rocky @rockygerung kamu tampaknya terobsesi betul dengan kata kolam. Jangan2 punya pengalaman “menggairahkan” di kolam
Selamat pagi @rockygerung Akan menulis berapa kata kolam dan dungu hari ini?
Rocky Gerung: Hari ini cukup satu, Pak. Untuk anda. Jangan minta lagi
Rustam Ibrahim: Sekedar pesan untuk pengikut @rockygerung yang followernya 0 atau di bawah 10 jangan ikut nimbrung dulu. Terutama akun palsu. Mention yang ringan2 aja
Rocky @rockygerung Seribu kali mengulang kata dungu, kamu tetap orang kalah dan gagal sebagai penasehat politik.
Masa kamu mulai takut Rocky. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini