PBB Rilis Audio Pembunuhan Sadis Khashoggi, Sebut Saudi Bertanggung Jawab Atas Kematiannya

Admin
Kamis, 20 Juni 2019 - 07:14
kali dibaca
Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi (lingkar merah), saat tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Jurnalis pengkritik, Jamal Khashoggi, diduga tewas di dalam Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul Turki. Courtesy TRT World/Handout via Reuters
Mediaapakabar.com - Hasil penyelidikan perdana Pelapor Khusus PBB, Agnes Callamard mengungkap tentang rekaman audio pembunuhan sadis yang dialami jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki pada 2 Oktober 2018.

Rekaman audio itu merupakan bukti yang diperoleh dari Turki dan sejumlah lembaga intelijen, mengutip laporan CNN, Rabu, 19 Juni 2019.

Berdasarkan isi rekaman seperti yang dilaporkan Tempo.co, audio itu berisikan penjelasan tentang saat Khashoggi memasuki gedung konsulat.

Ia kemudian disuntik obat penenang dan kepalanya dimasukkan ke dalam kantung plastik dan tewas karena tidak ada udara.

Selain itu, terdengar suara memberitahu Khashoggi bahwa dia akan dibawa ke Arab Saudi.

"Kami akan membawa anda pulang. Ini perintah dari Interpol," ujar seorang pria Saudi kepada Khashoggi.

Jurnalis itu menjawab: tidak ada kasus yang saya hadapi." Khashoggi kemudian mengingatkan mereka bahwa ada orang yang sedang menunggunya di luar konsulat.

Beberapa pria terdengar memerintahkan Khashoggi menulis pesan singkat kepada anak laki-lakinya, dan berdebat tentang apa yang harus dia katakan sebelum satu suara berkata: "potong pendek"

Khashoggi kemudian bertanya:" Di sini ada handuk." Anda akan memberi saya obat?"

"Kami akan membius anda," ujar seorang pria.

Baku pukul kemudian terdengar, setelah itu seorang pria bertanya apakah Khashoggi telah pingsan.

"Dia mengangkat kepalanya."

"Terus dorong."

"Dorong kesini. Jangan lepaskan tanganmu. Dorong itu."

Jasad Jamal Khashoggi dilaporkan dimutilasi dan ditaruh dalam beberapa tas dan dikeluarkan dari konsulat. Jasad Jamal Khashoggi sampai sekarang tidak ditemukan.
Share:
Komentar

Berita Terkini