Huawei Bakal Dirundung Masalah Jika Pakai OS Sendiri dan Tak Didukung Google

Admin
Minggu, 26 Mei 2019 - 10:54
kali dibaca
Ilustrasi toko Huawei. Foto: CNNIndonesia
Mediaapakabar.com - Direktur Penelitian dari Counterpoint, Neil Shah Pertama, menyebut ada sejumlah kesulitan yang akan dihadapi Huawei jika hendak memakai sistem operasi (Operating System/OS) sendiri.

Huawei sebelumnya mengaku telah menyiapkan sistem operasi sendiri untuk menggantikan Android di perangkat smartphone dan Windows di laptop.

Kesulitan pertama, kata Neil, adalah Huawei perlu membuat sistem operasi dengan software yang senyaman Android dan berbagai aplikasi yang beragam.

Kesulitan kedua, masalah keamanan aplikasi yang digunakan pada sistem operasi anyar itu. Menurut Shah, memastikan keamanan aplikasi bisa jadi menjadi pekerjaan rumah yang besar bagi Huawei karena membutuhkan sumber daya yang intensif.

"Memastikan keamanan aplikasi sangat penting, termasuk memindai dan melakukan sertifikasi aplikasi," jelasnya seperti yang dikutip CNNIndonesia.

Selain masalah software, Huawei juga kemungkinan akan kesulitan mendapat pasokan cip. Rabu (22/5) lalu, perusahaan semikonduktor ARM memutuskan untuk menunda bisnisnya dengan Huawei. ARM adalah dasar dari arsitektur chipset buatan Huawei, Kirin 980.

Chipset ini menjadi dasar dari kecerdasan sebuah ponsel. Sistem operasi yang digunakan sangat bergantung pada arsitektur chipset. Jika ARM ikut memblokir Huawei, maka ini akan menjadi masalah bagi sistem operasi Huawei. Terutama jika sistem operasi itu dibuat berbasis pada arsitektur ARM.

Sebelumnya, Richard Yu, Kepala Divisi Konsumer Huawei, menyebut dua sistem operasi mereka akan siap pada kuartal empat tahun ini. Lantas kedua sistem operasi itu akan siap digunakan pada awal 2020 sekitar kuartal 1 atau 2. Selain itu, sistem operasi ini juga akan menyediakan toko aplikasi sendiri yang disebut App Gallery.

"Saat ini Huawei masih berkomitmen (menggunakan) Microsoft Windows dan Google Android. Tapi kalau kami tak bisa menggunakan itu, Huawei mempersiapkan rencana alternatif untuk menggunakan sistem operasi kami sendiri," jelas Yu, seperti dikutip CNBC.

Namun, jika bisa memilih, Huawei tidak ingin menggunakan sistem operasi mereka sendiri. "Kami tidak mau melakukan hal ini tapi kami terpaksa melakukannya karena pemerintah AS," seperti dilansir Business Insider.

Diketahui, Google mengumumkan pemblokiran pada Huawei dari pembaruan software Android. Hal ini dilakukan karena pemerintah AS memberlakukan aturan agar perusahaan AS membuat perizinan ke pemerintah sebelum menjual apapun kepada Huawei.

Ini berarti Huawei tak bisa lagi membeli lisensi sistem operasi Android dari Google. Namun belakangan, pemerintah AS memperbolehkan Huawei tetap menggunakan teknologi AS selama 90 hari ke depan.

Jika Huawei tidak diperbolehkan lagi menggunakan Android, maka hal ini akan menjadi masalah bagi para penggunanya. Sebab, mereka akan kesulitan untuk memasang aplikasi favorit dari Play Store. (AS)
Share:
Komentar

Berita Terkini